Alami Insomnia Akibat Stres Berlebih? Lakukan 3 Cara Sederhana Berikut agar Pola Tidur Kembali Normal

- 28 September 2021, 17:10 WIB
Ilustrasi insomnia.
Ilustrasi insomnia. /Unsplash/Mpho Mojapelo

PR DEPOK - Salah satu tindakan sederhana yang bisa diterapkan saat mengalami stres berujung insomnia yakni dengan mengatur napas.

Dokter spesialis kedokteran jiwa dari Universitas Airlangga Surabaya dr. Nur Azizah AS., Sp.KJ mengatakan, mengatur napas saat insomnia akibat distress (jenis stres negatif) mampu membuat tubuh merasa rileks.  

"Atur napas dengan cara ambil napas panjang dari hidung, keluarkan pelan-pelan lewat mulut, diulang berkali-kali sambil yakinkan otak kita semua baik-baik saja"

Baca Juga: PSI Kabarnya Didemo KNPI usai Giring Tuding Anies Pembohong, Guntur: Apa Hubungannya Sampai Bela-belain Demo?

"Itu cara praktis mengatasi distress, dengan cara relaksasi. Ambil posisi paling nyaman kemudian silahkan rileks," tuturnya dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Teknik yang cukup praktis tersebut ternyata mampu meredakan ketegangan otot, membuat napas dan detak jantung menjadi lebih teratur, sehingga kondisi tubuh bisa lebih baik.

Meski terdengar sederhana, mengatur pola napas terbukti bermanfaat bagi seseorang dengan insomnia atau sulit tidur.

Alternatif lain untuk mencegah kondisi tersebut bisa dengan menghindari tidur siang.

Baca Juga: Diduga Takut Ketahuan Pacar karena Dekati Pria Lain, Seorang Wanita Beri Keterangan Palsu ke Polisi

Alasannya karena jumlah tidur yang dianjurkan pakar kesehatan diatur dalam satu hari bukan hanya satu malam.

Orang dewasa disarankan tidur selama 7 jam sehari agar bisa memulihkan dan mengistirahatkan tubuh.

dokter Azizah menyarankan penderita insomnia membiasakan beberapa hal sebelum tidur seperti membersihkan diri, menjauhkan benda yang mengganggu tidur termasuk ponsel, dan berdoa.

"Siapkan lingkungan seperti tempat tidur, lampunya, kamar tidur untuk tidur bukan untuk yang lain"

Baca Juga: PDIP Keberatan Jadwal Pemilu Jatuh Pada 15 Mei 2024, Ada Apa?

"Dilihat dulu apa pure isomnia atau bagian gejala dari diagnosis tertentu. Kalau misalnya dia insomnia karena depresi maka pengobatannya pada depresi, kecemasannnya," tuturnya.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah