Ciri-ciri Skin Barrier Rusak Akibat Gunakan Masker yang Tidak Pas di Wajah

- 1 Oktober 2021, 17:30 WIB
Ilustrasi penggunaan masker.
Ilustrasi penggunaan masker. /Engin Akyurt/Pixabay

PR DEPOK - Mengenakan masker yang renggang ternyata bisa merusak lapisan kulit terluar atau skin barrier.

"Kalau pakai fabric mask jangan yang renggang seperti linen kan renggang karena kalau yang renggang lebih bertekstur, lebih tergesek-gesek kulitnya, barrier-nya akan rusak," tutur dokter spesialis penyakit kulit dan kelamin dari Universitas Indonesia, dr. Arini Astasari Widodo, Sp.KK dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Masker yang disarankan ahli yakni masker yang ukurannya pas, tidak terlalu ketat atau tidak terlalu longgar.

Baca Juga: Prilly Latuconsina Terbiasa Mandiri dan Sendiri: Pasangan Hanya Pelengkap, Nggak Ketemu pun Nggak Masalah

Agar kulit tetap sehat, sebelum mengenakan masker, biasakan untuk membersihkan wajah terlebih dahulu.

Mengaplikasikan serum wajah juga bisa menjadi pilihan yang tepat untuk menjaga skin barrier agar tidak menimbulkan masalah kulit di kemudian hari.

Sesuai saran ahli, satu masker hanya bisa dipakai selama 4 jam. Setelah itu, ganti dengan masker yang baru.

Dokter Arini mengatakan, pemakaian masker juga bisa memicu perubahan pada microbiome kulit.

Baca Juga: Mahfud MD Sebut 57 Pegawai KPK Sudah Ditawari Jadi ASN, Gus Umar: Mestinya Anda Bela, Mereka Bukan Job Seeker!

Microbiome berperan penting bagi skin barrier sehingga membuatnya tampak sehat dan bercahaya.

Tak hanya itu, microbiome juga bekerja mengurangi kemungkinan seseorang terkena eksim, jerawat, dan berbagai jenis peradangan pada kulit.

"Biasanya dapat ventilasi udara, microbiome bercampur tentu kalau ngomong ada ludahnya, napas dan lain sehingga microbiome berubah. Kita harus kembalikan lagi," ujarnya.

Saat kondisi microbiome tidak seimbang, skin barrier akan mengalami kerusakan yang bisa timbul dalam bentuk kulit yang terasa tertarik, kemerahahan, dan gatal.

Baca Juga: Anies Baswedan Meminta Bantuan Warga DKI Soal Vaksinasi di Media Sosial, Tuai Reaksi Positif dari Warganet

Selain itu, jerawat dan iritasi akibat pemakaian masker juga menjadi dampak ketidakseimbangan microbiome.

"Orang dengan bakat seperti eksim atopik, penyakit psoriasis kalau microbiome enggak seimbang akan semakin parah atau kambuh. Penting banget sehari-hari harus merawat microbiome," tuturnya.

Demi mengembalikan keseimbangan sekaligus menjaga kesehatan microbiome yang merupakan mikroorganisme, terdapat beberapa cara yang bisa mulai diterapkan.

Cara tersebut antara lain tidak menggosok-gosok kulit secara kasar, berhati-hati menggunakan kosmetik yang mengandung alkohol dan pH tinggi, mengaplikasikan tabir surya, serta rajin menjaga kebersihan kulit.

Baca Juga: Berikut Aturan dan Persyaratan Terbaru Resepsi dan Akad Nikah di Masa PPKM Level 2 hingga 4

"Hati-hati suka over exfoliating, terlalu banyak pakai scrub, kalau skincare yang perlu itu yang lembut, tidak merusak mikrobiota, harus pakai moisturizer karena kalau kulit lembap lebih awet mikrobiome-nya, tetap pakai sunscreen karena UV bisa merusak mikrobiota," tutur dokter Arini.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x