Dokter Samuel kemudian mengatakan risiko kecelakaan menjadi sangat tinggi bila seseorang berkendara sambil memainkan handphone.
Baca Juga: Kabar Reshuffle Kabinet Mencuat, Ferdinand Hutahaean: 9 Menteri Layak Dicopot
“Kegiatan yang kita kerjakan menjadi tidak efisien, dan bahkan kita cenderung membuat kesalahan,” ucapnya.
Bahkan Jusri Pulubuhu yang merupakan Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), mengatakan bahwa memainkan handphone saat berkendara lebih berbahaya bila dikomparasikan dengan pengemudi yang berada dalam kendali alkohol.
Terakhir jika hanya untuk melihat peta, dokter Samuel mengatakan hal ini tetap berisiko.
“Tetap berisiko. Ini bukan soal boleh atau tidak ya. Meski kamu sekadara melihat map, kamu tetap sudah mengabaikan ‘jalan’,” tuturya.***