Ketiga, peningkatan risiko kecelakaan yang disebabkan insomnia biasanya berpengaruh pada kinerja seseorang di tempat kerja atau sekolah.
Seseorang dengan gejala insomnia juga memiliki gangguan dorongan seks dan gangguan pada ingatan.
Baca Juga: Simak Perbedaan Gejala Omicron dengan Varian Delta pada Pasien yang Terjangkit
Keempat, insomnia menyebabkan seseorang mengalami rasa putus asa atau harapan hidup yang pendek.
Menurut penelitian 16 studi yang mencakup lebih dari 16 peserta, 112.566 kasus kematian berkaitan dengan durasi tidur.
Para ahli menemukan fakta bahwa kurang tidur dapat meningkatkan resiko kematian sebesar 12 persen.
Bahkan, penelitian terbaru mengungkapkan, efek insomnia persisten dapat meningkatkan resiko kematian hingga 97 persen.***