Marak Kasus Perundungan pada Remaja, Kenali Efek yang Ditimbulkan untuk Korban

- 15 Februari 2020, 10:55 WIB
ILUSTRASI bullying pada remaja.*
ILUSTRASI bullying pada remaja.* /Pixabay/

PIKIRAN RAKYAT - Perundungan atau bully memang perbuatan yang sangat tidak baik dan tidak terpuji. Akibat dari perbuatan ini dampaknya bisa fatal.

Saat ini kasus bully (perundungan) kian merajalela di lingkungan masyarakat. Korban bullying bukan saja terjadi pada orang dewasa, tetapi belakang ini sering terjadi pada anak-anak dan remaja.

Tidak sedikit dampak negatif dari perilaku ini, baik bagi pelaku bully maupun yang korban bully. Oleh karena itu, kebiasaan melakukan bully ini harus segera dihentikan.

Dampak terbesarnya untuk korban bisa jadi seseorang menjadi trauma atau yang lebih parah lagi dapat mengakhiri hidupnya karena tidak kuat untuk menahan semua bullying yang ditujukan padanya.

Baca Juga: Ridwan Kamil Angkat Bicara Usai Polisi Bongkar Prostitusi Berkedok Kawin Kontrak di Bogor 

Bukan hanya korban tetapi pelaku intimidasi juga cenderung menghadapi risiko kecemasan atau depresi yang lebih tinggi serta merugikan diri sendiri.

Bully adalah perilaku kekerasan fisik ataupun mental yang dilakukan satu orang atau lebih dengan cara melakukan penyerangan atau mengintimidasi orang lain. Perilaku kekerasan ini biasa terjadi di lingkungan sekolah dan umumnya menimpa anak-anak atau remaja yang secara fisik lebih lemah dari teman-teman sebayanya.

Bullying dikaitkan dengan banyak hasil negatif termasuk dampak pada kesehatan mental, penggunaan narkoba, dan bunuh diri.

Tindakan bully tidak hanya terjadi ketika pelaku melakukan kekerasan secara fisik kepada korban, seperti memukul, menampar, atau menendang.

Baca Juga: Demi Genjot Kepercayaan Konsumen, Pemkot Depok Beri Sertifikat Halal kepada 97 Pelaku UMKM 

Bully juga bisa dilakukan tanpa melakukan kekerasan fisik, yakni secara verbal seperti mengejek, memanggil seseorang dengan sebutan yang hina, menyebarkan gosip tentang korban, atau mempermalukan di depan banyak orang.

Di era teknologi seperti sekarang ini, tindakan bully makin mudah terjadi dan kerap dikenal sebagai cyber bullying.

Pelaku cukup memakai media sosial untuk menjatuhkan korbannya, seperti menyebarkan teks, foto, atau video bertema negatif tentang korban.

Perilaku bully tersebut menimbulkan banyak efek negatif bagi korban. Seperti yang dilansir dari stopbullying.gov, berikut Pikiranrakyat-depok.com memberikan penjelasan efek yang ditimbulkan oleh korban bully.

Baca Juga: Ada Pasien Virus Corona di Apartemen Taman Anggrek, Ternyata Keliru 

Mengalami gangguan mental

Korban bully terutama bagi anak-anak atau remaja akan mengalami gangguan mental seperti depresi, rendah diri, cemas, perubahan pola tidur dan pola makan, ingin menyakiti diri sendiri, atau bahkan keinginan untuk bunuh diri. Masalah-masalah ini dapat terjadi hingga korban tumbuh dewasa.

Menjadi pengguna obat-obatan terlarang

Korban bully akan menggunakan obat-obatan terlarang lantaran korban merasa sangat depresi sehingga butuh obat penenang. Namun bukan tenang yang didapatkan justru dunia kriminal yang mereka masuki.

Prestasi akademik menurun

Efek ini mungkin bisa terjadi karena korban takut pergi ke sekolah terutama bagi korban bully yang masih sekolah. Hal ini akan berdampak kepada kegiatan belajar sehingga korban akan lebih baik bolos.

Saat ini kasus bullying di Indonesia masih terjadi, terutama bagi kalangan remaja yang masih sekolah, ini akan memberikan efek yang negatif hingga tumbuh nanti sampai dewasa.***

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x