Psikolog: Menjaga Pikiran Agar Tidak Stres di Tengah Pandemi Corona Sangat Penting

- 9 April 2020, 09:19 WIB
Ilustrasi stress
Ilustrasi stress /Pikiran Rakyat/.*(foto Pikiran Rakyat)

PIKIRAN RAKYAT - Seperti diketahui, Virus Corona mudah ditularkan pada mereka yang memiliki imunitas rendah.

Oleh sebab itu, banyak pakar bahkan Kementerian Kesehatan sendiri menganjurkan masyarakat untuk menjaga asupan sehat selama masa karantina mandiri.

Karantina mandiri bukan hanya dilakukan untuk meminimalisasi penyebaran virus corona di luar rumah, akan tetapi isolasi juga dapat dijadikan wadah bagi masyarakat mengubah pola hidup.

Baca Juga: Berkat Lockdown, Pemandangan Pegunungan Himalaya Kembali Terlihat Sejak 30 Tahun Terakhir

Semula senang begadang dan nongkrong bersama kawan-kawan hingga pagi, sekarang berubah jadi makan malam dengan keluarga, kemudian tidur dan bangun di pagi hari.

Selagi bekerja dan belajar di rumah, hal yang paling dianjurkan oleh pakar adalah berolahraga, setidaknya menggerakan badan, dan berjemur agar tubuh fit dan tetap bugar.

Namun, kunci terhindar dari virus corona atau COVID-19 bukan hanya hidup bersih, sehat, dan di rumah saja, tetapi kesejahteraan psikologis juga dibutuhkan.

Baca Juga: Wakil Ketua Ombudsman RI Penyintas Corona: 14 Hari di RS Bhayangkara Saya Masih Bisa Kerja

Dikutip Pikiranrakat-depok.com dari Antara, seorang Psikolog dari Biro Psikologi Metafora Ketty Murtini mengingatkan akan pentingnya mengelola stres dan menjaga kesehatan psikologis selama masa pandemi COVID-19, guna mendukung kesehatan fisik.

"Kesejahteraan psikologis akan sangat berpengaruh pada kesejahteraan atau kesehatan fisik seseorang, sehingga pada masa pandemi COVID-19, selain memberi asupan pada tubuh, kita juga harus beri asupan vitamin untuk psikis kita," ujar Ketty.

Menurutnya, kesejahteraan psikologis bisa didapatkan dengan beragam upaya.

Baca Juga: Rekam Jejak Glenn Fredly, Debut 1995 Sebagai Vokalis Funk Section hingga Solo Karier

Pertama, melalui asupan makanan bergizi seimbang agar produksi hormon yang mempengaruhi emosi bisa stabil.

Kedua, rutin melakukan aktifitas di rumah.

Ketty menuturkan bahwa kendati masyarakat tengah mengikuti kebijakan pemerintah untuk di rumah saja, mereka harus tetap aktif, melakukan kegiatan rutin di dalam maupun di luar rumah, misalnya olahraga.

Baca Juga: Tidak Hanya Bermusik, 4 Film ini Menjadi Jejak Film Grenn Fredly

Ketiga, menjaga pola tidur.

Tubuh akan melakukan proses perbaikan diri di waktu tidur.

Menurutnya, pola tidur merupakan hal penting untuk menjaga kesejahteraan psikologis, sebab jika tubuh berfungsi dengan baik, maka otak pun dapat berpikir dengan baik.

Baca Juga: BREAKING NEWS Glenn Fredly Meninggal Dunia, Sejumlah Seniman Turut Berduka

Keempat, perkuat hubungan sosial.

Kendati masyarakat hanya diam di dalam rumah, atau hanya bekerja dari dalam rumah, mereka harus tetap mempertahankan hubungan sosial.

Hubungan sosial bisa dipraktikan melalui media sosial atau perantara komunikasi lainnya.

Baca Juga: Veteran Perang Dunia II Asyik Menari Diiringi Lagu Justin Timberlake

Hubungan ini juga bisa dijalin dengan cara membantu sesama yang tengah kekurangan di tengah pandemi ini.

Kelima, memilih informasi. Ketty menyatakan bahwa informasi dari sumber terpercaya adalah salah satu upaya menjaga diri agar tidak stres.

Lebih lanjut, terkait kesejahteraan psikologis, hal itu memang harus terus dilakukan selama masa katantina mandiri ini, lebih baik lagi jika kesejahteraan psikologis ini ditulakan pada orang lain.

Baca Juga: 2 Pejabat Negara Pasien Covid-19 di RS Bhayangkara adalah Pimpinan Ombudsman RI

"Misalnya dapat diusahakan dengan cara menebar kalimat-kalimat positif, dan memberikan dukungan positif bagi diri kita sendiri maupun orang lain. Dengan membuat diri kita bahagia, kita juga sekaligus akan dapat membuat orang lain disekitar kita bahagia," ungkapnya.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah