Uji klinis diperlukan untuk menentukan apakah suplemen vitamin D atau omega-3 benar-benar bermanfaat bagi orang dengan penyakit autoimun.
Dalam sebuah studi baru-baru ini, para peneliti dari Boston di Amerika Serikat menyelidiki hubungan antara vitamin D dan suplemen asam lemak omega-3 dan timbulnya penyakit autoimun dalam uji coba terkontrol plasebo secara nasional.
Mereka menemukan bahwa suplementasi vitamin D menyebabkan tingkat 22% lebih rendah terkena penyakit autoimun.
Selain itu, suplementasi asam lemak omega-3 menyebabkan risiko penyakit autoimun 15% lebih rendah, meskipun hasil ini tidak signifikan secara statistik.***