Dalam sebuah hasil studi baru, para peneliti telah menetapkan bahwa adalah bermanfaat untuk memeriksa kadar vitamin D ketika menilai risiko kardiovaskular seseorang.
Dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari laman Medical News Today, gangguan autoimun adalah kondisi kronis di mana kekebalan atau imun tubuh menyerang tubuhnya sendiri meskipun tidak ada infeksi .
Adapun beberapa kondisi autoimun, seperti penyakit tiroid autoimun, diabetes tipe 1, penyakit radang usus,sklerosis ganda, psoriasis serta rheumatoid arthritis (RA)
Baca Juga: Benarkah Haji Faisal Meminta Tarif Rp5 Juta untuk Wawancara? Begini Penjelasannya Menurut Ayah Fuji
Kondisi autoimun adalah hal yang paling umum menyerang pasien yang terkena Covid-19.
Hingga saat ini, gangguan autoimun tidak ada obatnya, dan seseorang hanya dapat mengatasi gejalanya saja.
Beberapa studi baru telah menemukan bahwa vitamin D dan minyak ikan omega-3 dapat mengatur gen yang terlibat dalam peradangan dan respon imun bawaan.
Menurut peneliti dari Bar Ilan University dan Galilee Medical Center, Israel menemukan bahwa vitamin D dapat menurunkan risiko Covid-19 dan menghambat perkembangan penyakit.
Sementara itu, sebuah penelitian di Denmark menemukan bahwa risiko RA menurun sebesar 49 persen untuk setiap peningkatan 30 gram (g) asupan ikan berminyak harian.