9 Gejala Varian Omicron pada Orang yang Divaksinasi Lengkap

- 23 Februari 2022, 08:00 WIB
Ilustrasi Omicron dan gejala pada orang yang divaksinasi lengkap.
Ilustrasi Omicron dan gejala pada orang yang divaksinasi lengkap. /Pixabay/TheDigitalArtist

PR DEPOK - Covid-19 varian Omicron masih mendominasi kasus infeksi di berbagai negara tak terkecuali Indonesia.

Tingkat penularan varian Omicron diketahui lebih tinggi jika dibandingkan varian sebelumnya termasuk Delta, bahkan pada orang yang sudah divaksinasi lengkap sekalipun.

Meskipun Omicron memiliki tingkat penularan lebih tinggi, gejala yang ditimbulkan lebih ringan dan ada lebih sedikit kematian serta rawat inap pada penderitanya.

Baca Juga: Salvador Macias, Bayi Asal Meksiko yang Hilang Diculik Bertemu Kedua Orang Tuanya setelah 16 Tahun

Dilansir PikiranRakyat-Depok-com dari Independent, ada beberapa gejala varian Omicron paling umum pada orang yang sudah divaksinasi lengkap.

Peneliti di Norwegia melakukan penelitian dengan mewawancarai 111 dari 117 tamu dari sebuah pesta pada 26 November 2021 di mana terjadi wabah Omicron.

Dari kelompok yang diwawancarai, 66 memiliki kasus definitif Covid-19 dan 15 memiliki kemungkinan kasus virus.

Baca Juga: Pelaku Pengeroyokan Ketum KNPI Berhasil Ditangkap, Mustofa: Musuh yang Kelihatan itu Hanya Kamuflase

Dari 111 peserta tersebut, 89 persen telah menerima dua dosis vaksin mRNA dan tidak ada yang menerima suntikan booster.

Menurut temuan yang diterbitkan dalam jurnal penyakit menular dan epidemiologi, Eurosurveillance, ada delapan gejala utama yang dialami oleh kelompok pengunjung pesta yang divaksinasi penuh.

Gejala tersebut meliputi batuk, pilek, kelelahan, sakit tenggorokan, sakit kepala, nyeri otot, demam dan bersin.

Baca Juga: Cek Ramalan Shio Kuda, Shio Kambing dan Shio Monyet 23 Februari 2022: Sikap Ekspresif Berujung Bumerang!

Studi tersebut menemukan bahwa batuk, pilek, dan kelelahan adalah gejala paling umum pada individu yang divaksinasi, sementara bersin dan demam paling jarang terjadi.

Pakar kesehatan masyarakat juga menambahkan mual ke daftar gejala ini pada orang yang divaksinasi dan telah tertular varian Omicron.

Meskipun vaksin melindungi dari risiko virus yang lebih serius, masih mungkin untuk tertular Covid bahkan jika Anda memiliki suntikan penguat.

Namun, menurut Profesor Tim Spector, di balik Aplikasi Studi Gejala ZOE, sekitar 50 persen dari "'pilek baru' saat ini, pada kenyataannya, adalah Covid".

Baca Juga: Mahfud MD Bicara Soal 73 Persen Kepuasan Publik, Roy Murtadho: Survei Politik Itu Tergantung Siapa yang Pesan

Selain itu, para ahli juga menyarankan ada dua gejala berbeda yang bisa menjadi tanda positif Omricon yakni kelelahan dan pusing/pingsan.

Lebih dari sekadar merasa lelah, kelelahan dapat diterjemahkan menjadi nyeri tubuh dengan menyebabkan otot yang sakit atau lemah, sakit kepala, bahkan penglihatan kabur dan kehilangan nafsu makan.

Dr Angelique Coetzee, seorang praktisi swasta dan ketua Asosiasi Medis Afrika Selatan, mengatakan kepada Good Morning Britain bahwa kelelahan adalah salah satu gejala utama Omicron ketika varian itu pecah di Afrika Selatan.

Baca Juga: Mahfud MD Bicara Soal 73 Persen Kepuasan Publik, Roy Murtadho: Survei Politik Itu Tergantung Siapa yang Pesan

Faktanya, 40 persen wanita melaporkan bahwa mereka berjuang dengan kelelahan akibat Covid dibandingkan dengan sepertiga pria, menurut jajak pendapat oleh Web MD yang menanyakan kepada pengguna seberapa sering mereka mengalami kelelahan dari 23 Desember hingga 4 Januari.

Pusing/pingsan adalah tanda kedua bahwa Anda mungkin menderita Omicron. Sebuah laporan baru dari Jerman menunjukkan bahwa ada hubungan antara pingsan dan Omicron setelah dokter di Berlin menemukan bahwa Covid memicu pingsan berulang untuk pasien berusia 35 tahun yang dirawat di rumah sakit.

Surat kabar Jerman rztezeitung mengatakan bahwa para dokter dapat melihat "hubungan yang jelas" antara infeksi dan pingsan.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Independent


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah