Jika merujuk pada ketentuan yang dikeluarkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), aktivitas fisik dengan intensitas sedang disarankan untuk dilakukan selama 150 menit per minggu.
Namun Michael menuturkan bahwa pengaturan frekuensi hariannya bisa disesuaikan dengan kemampuan masing-masing orang.
"Kalau anggap dua hari kita melakukan istirahat untuk recovery, maka lima hari kita melakukan aktivitas fisik tadi itu hanya cukup 30 menit saja. Waktunya berapa lama? ya 30 menit lima kali seminggu," tutur Michael.
Bahkan menurutnya, bila dirasa frekuensinya terlalu banyak, durasi jalan cepat ini bisa dilakukan 50 menit per hari untuk tiga hari dalam seminggu.
Sebab ia menyatakan untuk membuat program olahraga, program harus mengacu pada prinsip FITT atau Frequency, Intensity, Time dan Type.
Dalam contoh yang disebutkannya, itu berarti frekuensi jalan cepat bisa dilakukan dalam 3-5 kali dalam seminggu.
Baca Juga: Sedang Jadi Tren, Ini 15 Link Twibbon Mixue Gang Terpopuler yang Bisa Digunakan Secara Gratis
Kemudian dalam Intensity, berarti masuk pada kategori sedang, Time berarti durasi jalan cepat yang dibutuhkan selama 30-50 menit dalam sehari latihan dan Type berarti jalan cepat termasuk pada jenis olahraga aerobik.
Kendati demikian, Michael mengungkapkan bahwa nantinya jenis olahraga anaerobik juga perlu dilakukan usai kebiasaan olahraga dengan intensitas sedang sudah terbangun.