Kemudian, mereka yang mengalami peningkatan mimpi buruk selama lima tahun pertama penelitian lebih dari tiga kali lebih mungkin terjangkit penyakit tersebut.
Menurut studi, hal itu menunjukkan bahwa mimpi yang sering menganggu barangkali merupakan gejala prodromal (penyakit parkinson).
Tak hanya itu, studi lanjutan dari peneliti yang sama juga menemukan hubungan antara mimpi buruk dan demensia.
Baca Juga: Cek Bansos Kemensos 2023 Online, Akses Link Ini untuk Dapat PKH dan BPNT yang Segera Cair
Studi yang diterbitkan pada Oktober 2022 di eClinicalMedicine ini mengamati data dari 600 orang lebih di AS, dengan rentang usia 35 hingga 64 tahun.
Lalu penelitian ini juga mengamati 2600 orang berusia 79 tahun ke atas.
"Saya menemukan bahwa peserta paruh baya yang mengalami mimpi buruk setiap minggu empat kali, lebih mungkin mengalami penurunan kognitif (pendahulu demensia) selama dekade berikutnya. Sedangkan peserta yang lebih tua dua kali lebih mungkin didiagnosis menderita demensia," ujar penulis, Abidemi Otaiku dalam artikel untuk Science Alert.
Baca Juga: Buka 'Aib' Meghan Markle, Pangeran Harry Keceplosan Bahas Pelanggaran Berat sang Istri
Dengan demikian, ia pun menyimpulkan bahwa mimpi buruk yang terjadi begitu sering merupakan salah satu tanda awal dari demensia.
"Secara keseluruhan, hasil ini menunjukkan bahwa seringnya mimpi buruk merupakan salah satu tanda paling awal dari demensia, yang dapat mendahului perkembangan memori dan masalah berpikir selama beberapa tahun atau bahkan puluhan tahun, terutama pada pria," ucapnya menambahkan.***