Atur Keuangan dengan Strategi Berikut Sesuai Rentang Usia Agar Mandiri Secara Finansial di Hari Tua

- 25 Agustus 2020, 09:02 WIB
Ilustrasi: Investasi
Ilustrasi: Investasi /Pixabay/TheDigitalWay

PR DEPOK - Diberi kesempatan untuk tetap dapat menjalani kehidupan hingga usia 75 tahun merupakan suatu berkah yang sudah selayaknya disyukuri.

Pasalnya, tidak semua orang diberkahi usia yang panjang. Sebagian orang berharap saat mencapai rentang usia tersebut bisa dikelilingi orang terkasih seperti anak, cucu, cicit, dan yang terprnting tidak menjadi beban bagi keluarga.

Faculty Head of Sequis Training Academy of Excellence, Samuji, setiap orang direkomendasikan untuk mempersiapkan keuangan sejak masih muda agar tetap mandiri secara finansial setelah mencapai usia senja.

Samuji menyampaikan manfaat jangka panjang membuat strategi keuangan sedari dini sehingga saat memasuki masa pensiun seseorang siap menjadi orang menikmati sejuta kebahagiaan yang dipupuknya sejak dulu.

Baca Juga: Peneliti Ungkap Hobi Begadang Bisa Tingkatkan Risiko Beragam Penyakit dan Kematian Hingga 10 Persen

“Dengan membuat strategi finansial yang terencana dan terukur sejak muda hingga tiba masa pensiun maka Anda sudah siap menjadi lansia yang bahagia, yaitu jika meninggal dunia dapat memberikan warisan pada anak dan cucu"

"Atau jika berumur panjang, sebut saja 75 tahun maka Anda tetap mampu memenuhi kebutuhan sendiri dari simpanan yang telah disiapkan sejak muda,” tutur Samuji dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Antara.

Samuji mengungkapkan terdapat empat tahap mengelola keuangan yang dibagi berdasarkan rentang usia antara lain:

Mulai berinvestasi di 20-an

Saat berada di usia  20-an, seseorang biasanya mulai mengembangkan karir atau baru lulus dari perguruan tinggi, ada bahkan masih melanjutkan studi dengan sumber pendapatan yang diperoleh dari orang tua atau memiliki usaha sendiri.

Baca Juga: Peneliti Ungkap Hobi Begadang Bisa Tingkatkan Risiko Beragam Penyakit dan Kematian Hingga 10 Persen

Jika diberkahi pendapatan yang lebih, di usia dewasa dini Anda direkomendasikan untuk belajar berinvestasi. Samuji menyebut ivestasi bisa dimulai dengan menyisihkan 5 sampai 10 persen dari pendapatan per bulan, minimalisir penggunaan kartu kredit agar tak menghalangi perencanaan hari tua.

Semangat berinvestasi saat masa produktif diusia 30-an

Saat berada di rentang usia 30-an, Anda harus meningkatkan alokasi investasi hari tua, kendati pada usia ini biasanya muncul keinginan memiliki mobil dan rumah. Keinginan tersebut tentu berubah menjadi penting saat menjadi kebutuhan.

Namun saat memutuskan membeli atau mencicil properti maka Anda harus menyesuaikan target dengan kemampuan membayar, hindari upaya menghabiskan alokasi simpanan hari tua.

Selain itu Anda juga harus menentukan instrumen investasi dengan pertimbangan kemampuan keuangan. Tak hanya fokus pada pertumbuhan investasi hari tua, persiapkan juga dana untuk pendidikan anak.

Fokus pada portofolio pensiun di usia 40-an

Saat memasuki usia 40 tahun, lebih baik Anda mulai mengisi portopolio pensiun, dengan investasi yang lebih konservatif misalnya kombinasi obligasi dengan pasar uang. Rencana tersebut harus dipikirkan karena sekolah anak masih harus dibiayai dan menyelesaikan cicilan produktif sembari mempersiapkan dana hari tua.

Baca Juga: Diduga Jadi Target Perdagangan Manusia, Wanita Asal Garut Berhasil Kabur Meski Alami Gangguan Jiwa

Hindari memilih instrumen investasi yang fluktuatif, agar tak memengaruhi simpanan karena waktu untuk mengumpulkan uang semakin sedikit.

Bersikap realistis menghadapi pensiun diusia 50-an

Samuji mengatakan, saat mencapai 50 tahun-an, biasanya seseorang akan membutuhkan sekitar 70 persen dari pendapatan saat ini. Untuk itu, giatlah berinvestasi bila tidak siap mengurangi 30 persen dari gaya hidup.

Lebih lanjut, Samuji menurutkan bahwa saat Anda belum berinvestasi sedari muda, segera manfaatkan semua peluang yang ada sebelum mengakhiri karir di usia 55 atau 60 tahun karena jika terlambat memulainya maka pilihan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan tentunya akan sangat terbatas.

Samuji juga mengingatkan untuk mempertimbangkan asuransi kesehatan terlebih risiko kehidupan yang bisa saja muncul cukup tinggi seperti serangan penyakit kritis atau kematian.

Baca Juga: Usai Swab Test, Ridwan Kamil Jalani Proses Injeksi Rangkaian Uji Klinis Vaksin Covid-19 Hari ini

Di sisi lain, Anda juga harus memastikan penggunaan asuransi tambahan sesuai dengan kebutuhan tanpa memakan hasil investasi utama.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah