Network
PR DEPOK - “Menangislah, kan kau juga manusia. Mana ada yang bisa, berlarut-larut berpura-pura sempurna,” begitulah penggalan lagu berjudul "Jiwa Yang Bersedih” yang dinyanyikan oleh Ghea Indrawari. Potongan lirik tersebut menggambarkan bahwa wajar manusia menangis.
Entah karena menonton serial drama yang mengharukan, stress akibat tekanan kerja, atau bahkan berita baik seperti kelahiran bayi dan pernikahan kerabat bisa membuat anda menangis.
Terkadang, Anda hanya perlu menjatuhkan air mata. Namun, Anda mungkin tidak tahu bahwa menangis dapat memiliki dampak besar pada tubuh dan pikiran manusia.
Baca Juga: Informasi Pencairan PKH dan BPNT November 2023, Simak Cara Cek Penerima di cekbansos.kemensos.go.id
Menangis Dapat Mengurangi Ketegangan Fisik
Manusia adalah satu-satunya makhluk hidup yang menangis karena emosi. Namun ilmuwan masih belum tahu dengan pasti bagaimana tindakan fisik dari perilaku menangis terhubung dengan perasaan kita.
Mengapa kita menangis saat sedih, atau malah terkadang saat gembira? Mengutip dari media kesehatan The Healthy, itu mungkin karena salah satu manfaat dari menangis adalah membantu mengurangi ketegangan fisik akibat perasaan yang terganggu.
Baca Juga: 5 Warung Mie Ayam Paling Ramai di Trenggalek, Porsi Berlimpah dan Harganya Murah
"Sepertinya tangisan dimulai setelah puncak ketegangan fisiologis saat aktivitas simpatis mulai menurun dan aktivitas parasimpatis meningkat, membantu membawa tubuh kembali ke homeostasis," kata Lauren Bylsma, PhD, seorang asisten profesor psikiatri di Sekolah Kedokteran Universitas Pittsburgh.
Bila mengacu pada Lauren Bylsma, dapat ditarik kesimpulan bahwa menangis bisa terjadi saat tubuh manusia kembali dari keadaan tegang, seperti ‘fight or flight,’ menjadi keadaan tenang, seperti ‘rest and digest’.
Menangis Dapat Menaikkan Mood
Selain mengurangi ketegangan secara fisik, menangis juga memiliki manfaat lainnya. Menangis juga bisa menaikkan mood. Setidaknya, begitulah menurut survei yang dilakukan oleh Universitas South Florida.
"Dalam survei, sekitar dua pertiga orang umumnya melaporkan merasa lebih baik setelah menangis," ucap Jonathan Rottenberg, PhD, seorang profesor psikologi di Universitas South Florida.
"(Tetapi) kemungkinan orang-orang melaporkan atau mengingat kembali manfaat menangis ini secara berlebihan, karena ketika kami memprovokasi tangisan dalam pengaturan laboratorium yang terkendali, tidak begitu jelas bahwa menangis membuat orang merasa lebih baik. Jadi ya, menangis membantu suasana hati kita—hanya saja tidak sebesar yang biasa kita percayai," imbuh sang profesor.
Selain itu, bagaimana orang lain merespons tangisan kita adalah salah satu faktor paling penting dalam menentukan apa yang kita rasa setelahnya. Setidaknya, begitu pendapat Ad Vingerhoets, PhD, pakar menangis terkenal dunia serta profesor ilmu sosial dan perilaku di Universitas Tilburg, Belanda.
Baca Juga: Bumbunya Pedas Manis, Ini 5 Tempat Makan Seafood di Jakarta Selatan yang Paling Rekomen
"Jika mereka (orang lain) merespons (tangisan kita) dengan pengertian dan dukungan, jauh lebih mungkin Anda akan merasa lebih baik daripada jika mereka mengejek Anda dan Anda merasa malu," kata Profesor Vingerhoets.
"Dalam banyak kasus, suasana hati yang lebih baik setelah menangis adalah akibat dari mendapatkan dukungan emosional dan kenyamanan." tambahnya.***
