Network
PR DEPOK - Strawberry adalah buah kecil berwarna merah cerah dengan permukaan berbintik-bintik kecil. Mereka tumbuh pada tanaman semusim yang rendah dan menjalar dari genus Fragaria dalam keluarga Rosaceae.
Strawberry (Fragaria × ananassa) adalah buah yang populer di seluruh dunia karena rasanya yang manis dan segar. Melansir britannica, Strawberry genus Fragaria) adalah genus lebih dari 20 spesies tumbuhan berbunga dalam keluarga mawar (Rosaceae) dan buahnya yang dapat dimakan.
Strawberry berasal dari daerah beriklim sedang di Belahan Bumi Utara, dan varietas yang dibudidayakan banyak ditanam di seluruh dunia. Buah-buahan kaya akan vitamin C dan biasanya dimakan segar sebagai buah pencuci mulut, digunakan sebagai isian kue atau pai, dan dapat diawetkan dengan berbagai cara. Contohnya, kue strawberry yang terbuat dari stroberi segar, kue bolu, dan krim kocok, adalah makanan penutup tradisional Amerika.
Baca Juga: 10 Link Poster Dukungan untuk Palestina yang Dapat Membuat Anda Tertarik
Strawberry adalah tanaman herba yang tumbuh rendah dengan sistem akar berserat dan mahkota tempat munculnya daun basal. Daun Strawberry majemuk, biasanya dengan tiga helai daun, tepi gigi gergaji, dan biasanya berbulu. Bunga Strawberry, umumnya berwarna putih, jarang kemerahan, tumbuh dalam kelompok kecil pada tangkai ramping yang muncul, seperti batang yang merambat ke permukaan dari ketiak daun.
Seiring bertambahnya usia tanaman , sistem akar menjadi berkayu, dan tajuk “induk” mengeluarkan tunas (misalnya stolon) yang menyentuh tanah dan akar, sehingga memperbesar tanaman secara vegetatif.
Secara botani, buah stroberi dianggap sebagai “buah aksesori ”dan bukan buah beri sejati. Daging buah Strawberry terdiri dari wadah bunga yang sangat besar dan di dalamnya terdapat banyak buah asli, atau achenes, yang populer disebut biji.
Baca Juga: 7 Rumah Makan Enak dan Berkualitas di Bandung, Lokasinya Dekat dengan Stadion Siliwangi
Stroberi berbuah besar yang dibudidayakan (Fragaria × ananassa) berasal dari Eropa pada abad ke-18. Sebagian besar negara mengembangkan varietasnya sendiri pada abad ke-19, dan varietas tersebut sering kali secara khusus sesuai dengan iklim, lama hari, ketinggian, atau jenis produksi yang dibutuhkan di wilayah tertentu.
