Penderita Asma Disarankan Berkumur Usai Gunakan Inhaler, Begini Penjelasannya

- 3 Mei 2024, 07:10 WIB
Ilustrasi menghirup inhaler oleh penderita asma.
Ilustrasi menghirup inhaler oleh penderita asma. /Freepik.com/Freepik/

PR DEPOK - Asma merupakan penyakit kronis yang terjadi pada saluran nafas yang ditandai dengan peradangan dan penyempitan saluran nafas. 

Saat terpapar rangsangan seperti alergi, udara dingin, polusi udara, atau aktivitas fisik, saluran nafas akan mengalami peradangan yang menyebabkan pembengkakan dan produksi lendir yang berlebih. 

Selain itu,  otot-otot di sekitar saluran nafas menjadi lebih sempit. akibatnya, aliran udara menjadi terbatas, sehingga menimbulkan gejala seperti sesak nafas, batuk, dan mengi.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Seblak Terenak di Jember, Pedasnya Bikin Ketagihan

Banyak dari sekian penderita asma ada yang menggunakan inhaler atau pelega saluran nafas untuk membantu melegakan saluran nafasnya. 

Namun ternyata terdapat efek samping yang dihasilkan dari penggunaan inhaler tersebut salah satunya seperti sariawan. Oleh karena itu, penderita asma yang menggunakan inhaler disarankan untuk segera berkumur usai menggunakan pelega nafas tersebut. 

Hal itu disampaikan langsung oleh Dokter spesialis paru RSUD Cilincing dr. Agung Prasetyo, Sp.P dalam seminar daring yang digelar Dinas Kesehatan DKI Jakarta dalam rangka memperingati Hari Asma sedunia.

Ia mengatakan bahwa obat yang terdapat pada inhaler dapat menempel di mulut dan tenggorokan jadi bisa menimbulkan sariawan.

Baca Juga: 6 Mie Ayam di Palangkaraya yang Terkenal Enak dan Murah, Cocok Disantap Bareng Besti!

“Untuk mengeluarkan obat-obatan yang ada pada mulut dan tenggorokan sehingga menghindari sariawan,” katanya seperti dikutip dari ANTARA.

Lebih lanjut ia menambahkan bahwa penggunaan inhaler dikategorikan aman untuk penderita asma dan tidak akan menyebabkan ketergantungan.

Saat penderita asma menghirup inhaler melalui hidung, maka akan langsung menuju ke paru dan tidak menyebar ke jantung, liver, atau ginjal. Berbeda halnya dengan penggunaan obat yang diminum.

Yakni masuk terlebih dahulu melewati mulut, masuk ke kerongkongan, lambung, usus, dan disebarkan ke jantung, ginjal dan dibuang melalui air kencing.

Baca Juga: 10 Rumah Makan Terkenal di Tebing Tinggi dengan Aneka Pilihan Menu Enak

“Inhaler saat dihirup, seketika pula langsung menuju saluran nafas dalam hitungan detik. Jadi respons yang ditimbulkan dalam hitungan menit,” ujarnya.

Hal itu menepis anggapan sebagian orang bahawa penggunaan inhaler dapat membahayakan jantung dan dapat menimbulkan ketergantungan. Namun, terdapat kelemahan dari penggunaan pelega saluran nafas tersebut yaitu lebih mahal dari segi harga karena ada penggunaan alat khusus. 

Lebih lanjut Agung menjelaskan bahwa terdapat program dengan skema BPJS, penderita asma dapat mendapatkan keringanan dalam mendapatkan obat inhalasi.

“Tetapi sebetulnya dengan skema BPJS melalui program rujuk balik itu sudah bisa dilakukan pemberian obat inhalasi, bisa dari puskesmas dan diambil obatnya di apotek yang bekerja sama dengan program rujuk balik,” tuturnya.***

Editor: Dini Novianti Rahayu

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah