Seniman Ini buat Kostum Robot dari Barang Bekas, Berat Ekskeletonnya Mencapai 170 Pon

28 Desember 2020, 19:13 WIB
Peter Kokis yang mengenakan kostum robot. /Instagram/@brooklyn_robotworks.

PR DEPOK - Seorang pria bernama Peter Kokis telah menjadi sosok yang sangat dikenal di New York berkat eksoskeleton yang dibuatnya.

Karenanya, Peter Kokis kini dikenal sebagai 'Transformer Brooklyn'.

Sebagaimana diketahui, eksoskeleton merupakan penutup keras pada bagian kerangka organisme yang berfungsi sebagai penyangga dan pelindung.

Baca Juga: Mahfud MD Apresiasi Kinerja KPK Era Firli Bahuri: Setahun Berani Tangkap Menteri, Bupati, Wali Kota

Dalam hal ini, eksoskeleton yang dibuat Peter Kokis berupa pakaian besi menyerupai robot yang terbuat dari berbagai jenis barang sehari-hari.

Peter Kokis membuat kostum robotnya itu bermula saat ia bercanda dengan mantan kekasihnya.

Pada satu titik, mantan kekasihnya itu mengatakan bahwa Peter terlalu kaku dan meminta Peter untuk santai atau melakukan sesuatu yang aneh.

Baca Juga: Objek Wisata Baru Tugu Virus Corona Terinspirasi dari Covid-19, Jadi Daya Tarik Kota Pekanbaru

Mantan pilot militer itu kemudian merasa bahwa yang disampaikan mantan kekasihnya itu benar, dia lalu memutuskan melakukan sesuatu yang unik.

Menggunakan pengalamannya dalam dunia penerbangan, Peter mulai menggabungkan barang-barang di sekitarnya menjadi kerangka luar yang sangat mengesankan.

Kerangka itu kemudian dikenal dengan Squid Boy.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Gambar Pertama yang Terlihat Ungkap Kelemahan Anda yang Selama ini Tersembunyi

Selama bertahun-tahun ia membuat kostum robot dari barang-barang bekas di sekitarnya yang terinspirasi dari karakter robotik seperti Transformers, The Terminator, atau Xenomorphs dari serial film Alien.

Peter Kokis yang kini juga dikenal sebagai seniman pertunjukan berbasis di Brooklyn itu membuat kostum robotnya itu 100 persen dari bahan daur ulang.

Beberapa elemen yang dimasukannya seperti kaleng saringan, alat pengiris telur, tempat tisu toilet, bahkan saluran pembuangan dapur.

Baca Juga: Serahkan Investigasi Kasus Tertembaknya 6 Laskar FPI ke Komnas HAM, Mahfud Tak akan Bentuk TGPF

Uniknya, semua barang-barang itu tidak terlihat seperti barang bekas atau bahkan tidak tampak seperti barang-barang printilan yang dapat ditemukan di sekitar rumah.

Baju besi robotnya itu tampak utuh karena semuanya disatukan dengan baik oleh Peter Kokis.

''Saya benar-benar menggunakan pengalaman saya dalam penerbangan untuk membuat robot saya,'' kata Peter Kokis sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Oddity Central pada Senin, 28 Desember 2020.

Baca Juga: Mulai Masuk ke Wilayah Asia, Kenali 7 Gejala Virus Corona Jenis Baru Ini

''Jadi saya membuat mereka dengan aksen berlebihan dan saya membuatnya menjadi modular sehingga saya dapat menggunakannya," ujat Peter menambahkan.

Menurut Peter, tidak ada seorang pun yang melakukan sesuatu persis seperti yang ia lakukan.

Ia juga mengatakan bahwa dalam proses pembuatan kostum robotnya itu bukanlah hal yang sederhana, ia lebih dulu harus membuat rancangan dan mengumpulkan barang-barang yang diperlukan.

Baca Juga: Mulai 1 Januari 2021 Indonesia Tertutup Sementara bagi WNA, Antisipasi Penyebaran Covid-19 Baru

"Tidak ada seorang pun di dunia yang melakukan apa yang saya lakukan dengan cara saya melakukannya. Saya merancangnya dan membangunnya seperti pesawat dengan redundansi. Dengan ribuan bagian, ini bukan sesuatu yang sederhana yang saya kumpulkan,'' ujar Peter Kokis.

Saat ini, Peter Kokis telah memiliki sembilan kostum robot unik. Beberapa di antaranya bahkan memiliki berat yang luar biasa.

Tapi itu bukan satu-satunya persoalan, sebab saat seseorang mengenakan kostum robotnya itu mereka juga akan merasa sangat panas.

Baca Juga: Wacana Normalisasi Hubungan RI-Israel, FH: Pembela Radikalisme Selalu Bangun Opini Buruk pada Jokowi

Suhu di dalam kostum itulah yang membuatnya sulit dikenakan saat musim panas.

Untuk itu, Peter melatih dirinya agar bisa bertahan di dalam kostum robot buatannya.

Cara Peter melatih dirinya saat bekerja di dalam rumah, di musim panas dia akan menutup semua jendela dan mematikan AC.

Baca Juga: Cek Fakta: Istora Senayan Dikabarkan Menjadi Tempat Penampungan Pasien Covid-19, Simak Faktanya

Alex dan Aaron Craig, dua orang yang meliput karya Peter dalam film pendek dokumenter mereka 'One Man's Trash', bahkan merasakan suhu yang sangat panas itu.

''120 derajat di dalam rumahnya, kami bahkan bersimbah keringat saat syuting. Tapi dia sangat nyaman. Dia melakukannya agar tubuhnya siap menerima panas saat dia berada di dalam pakaian seberat 170 pon itu," kata Craig bersaudara itu.

Sayangnya, Peter Kokis yang telah membangun eksoskeletonnya di meja dapurnya itu telah mengorbankan hubungannya bersama mantan kekasihnya.***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Oddity Central

Tags

Terkini

Terpopuler