Ramalkan 2 Masalah Besar di Masa Depan, Bill Gates Singgung Soal Perubahan Iklim dan Bio-Terorisme

9 Februari 2021, 16:54 WIB
Pendiri Microsoft, Bill Gates. /Instagram/@thisisbillgates.

PR DEPOK - Bukan hanya terkenal sebagai pendiri Microsoft, Bill Gates juga menjadi pusat perhatian karena ramalan-ramalannya soal masa depan.

Terkait ramalan yang sering dia ungkapkan, tidak tahu apakah itu datang dari kemampuan istimewa ataukah sebenarnya dirinya telah mengetahui suatu peristiwa sebelum hal itu diketahui publik.

Untuk diketahui, salah satu ramalan yang pernah  diucapkan Bill Gates pada tahun 2015, yakni soal pandemi di masa mendatang, kini dihubungkan dengan pandemi Covid-19 yang mengancam semua orang di berbagai belahan dunia.

Baca Juga: Jokowi Minta Dikritik Tapi Pengkritik Masih Ditahan, Rocky: Kupingnya Hanya Ingin Kritik yang Ujungnya Memuji 

Tidak hanya itu, sebagaimana dilansir Pikiranrakyat-Depok.com dari The Vocket, baru-baru ini Bill Gates mengungkapkan bahwa akan ada dua bencana besar di masa depan.

Menurut pria berusia 65 tahun itu, bencana tersebut akan menjadi masalah global dan akan mempengaruhi seluruh dunia. Pernyataannya itu disampaikannya saat mengisi sebuah acara televisi.

"Salah satunya adalah perubahan iklim. Setiap tahun jumlah kematian akan lebih tinggi daripada yang kami alami selama epidemi ini," kata Bill Gates.

Sebagaimana diketahui, ini bukan pertama kalinya Bill Gates menyatakan bahwa perubahan iklim akan berdampak lebih buruk daripada pandemi Covid-19. 

Baca Juga: Jokowi Minta Dikritik Rakyat, Rocky Gerung: Muke Gile, Bebas Ngomong Tapi Setelahnya Ditunggu Polisi

Misalnya, pada bulan Agustus 2020 lalu, ia juga pernah memperdebatkan hal serupa di blog pribadinya, Gates Notes.

Sementara itu bagi para ahli, perubahan iklim memiliki efek yang mirip dengan situasi pandemi. 

Menurut Divisi Iklim dan Keuangan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), kerusakan lingkungan dan ekosistem berpotensi mengakibatkan lebih banyak kematian akibat wabah Covid-19.

Selain itu, seorang pakar epidemiologi dari Griffith University, Dicky Budiman menyatakan bahwa perubahan iklim merupakan bukti kegagalan manusia untuk berdamai dengan lingkungan sehingga menempatkan dunia pada era kegelapan. 

Baca Juga: Kaget Ada yang Ingin Lawan ‘Bintang Empat’, Ruhut Sitompul: Jangan Dengar yang Jam Terbangnya Masih Kurang!

Selain perubahan iklim yang akan memengaruhi kehidupan manusia, Gates juga mengungkapkan masalah lain terkait pandemi, yaitu bio-terorisme. 

"Sesuatu yang tidak disukai orang, bio-terorisme. Seseorang yang ingin menimbulkan kerusakan akan membangun virus dan ini berarti biaya, kemungkinan efek ini lebih besar dari apa yang disebabkan oleh wabah seperti sekarang ini," kata Bill Gates. 

Seperti perubahan iklim, Bill Gates juga berbicara mengenai masalah yang terjadi saat ini dalam beberapa wawancaranya.

Para ahli juga telah memperingatkan bahwa bio-terorisme bisa menjadi senjata yang efisien dan mematikan jika jatuh ke tangan teroris. 

Baca Juga: Abu Janda dan Natalius Pigai Damai, Muannas Alaidid ke Haris Pertama: Cabut Laporan, Bisa Jadi Aduan Palsu

Kepala Institut Mikrobiologi Medis di Universitas Mainz, Sucharit Bhakdi mengingatkan bahwa senjata biologis memiliki kriteria tertentu sehingga dapat menjadi ancaman manusia.

''Senjata biologis harus memiliki daya tembus, baik secara psikologis, ekonomi dan militer," kata dia kepada Deutsxhe-Welle pada 2005. 

Kendati demikian, ramalan Bill Gates itu datang dalam cakupan yang luas dan telah diperdebatkan oleh banyak ahli dan ilmuwan. 

Menurut beberapa pandangan, bisa jadi, apa yang dibicarakan  Gates berasal dari sebuah makalah penelitian yang telah lama ditulis oleh para ilmuwan.

Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Jokowi Dikabarkan Pakai Dana Haji Rp38,5 Triliun Tanpa Sepengetahuan Jemaah, Simak Faktanya

Beberapa pandangan lainnya menyebut bahwa apa yang dibicarakan Bill Gates soal ramalan-ramalannya dapat dijadikan pengingat atau bahkan peringatan bahwa efek perubahan iklim dan teknologi yang berkembang pesat akan membawa umat manusia menuju bencana yang lebih besar.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: The Vocket

Tags

Terkini

Terpopuler