PR DEPOK - Aktivis Dakwah, Hilmi Firdausi, mengomentari gencatan senjata yang telah disetujui Israel dan Palestina.
Dalam keterangannya, ia menyoroti takbir yang diteriakkan oleh warga Palestina di Jalur Gaza sebagai bentuk syukur dan kegembiraan lantaran gencatan senjata telah disetujui.
Menurutnya, takbir para warga Palestina ini merupakan tanda kemenangan bagi mereka.
Baca Juga: Sambut Euro 2021, Timnas Perancis Kembali Panggil Karim Benzema, Berikut Susunan Pemainnya
"Takbir kemenangan membahana di GAZA. Allahu Akbar!" ujar Hilmi Firdausi, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari keterangan tertulis di akun Twitter pribadinya @Hilmi28.
Ia lantas memaparkan sejumlah alasan yang mendukung bahwa gencatan senjata kali ini adalah kemenangan dari Palestina.
Menurut sang aktivis, gencatan senjata tersebut lebih dulu disetujui oleh Israel, sehingga ini berarti Israel adalah pihak pertama yang menyerah.
Baca Juga: Prediksi Liga Spanyol Real Madrid vs Villarreal: Laga Wajib Menang bagi Skuad Zinedine Zidane
"Knp disebut kemenangan ? 1. Israel yg duluan menyerah," tuturnya melanjutkan.
Tak hanya itu, Hilmi Firdausi juga menyebut bahwa gencatan senjata antara Israel dan Palestina ini bersyarat, dan Hamas adalah pihak yang memberikan persyaratan.
Oleh karena itu, gencatan senjata ini menurut Hilmi adalah bentuk kemenangan bagi Palestina, lantaran sebelumnya Israel tidak pernah mau mengikuti keinginan ataupun persyaratan Hamas.
Baca Juga: Sinopsis Hospital Playlist Season 2: Kisah Persahabatan 5 Dokter Jenius Terus Berlanjut
"Ini gencatan senjata bersyarat & HAMAS yg membuat persyaratan. Sblmnya, Israel tak prnh mau ikut keinginan HAMAS," kata Hilmi Firdausi menerangkan.
Di akhir pernyataannya, ia pun menilai bahwa gencatan senjata ini merupakan kemenangan kecil bagi Palestina yang akan menuju pada kemenangan sempurna kelak di kemudian hari.
"Kemenangan kecil menuju kemenangan sempurna insyaa Allah," ujarnya.
Baca Juga: Facebook: Kebijakan Baru Privasi WhatsApp hingga Terancam dari Playstore Akibat Rating Menurun
Untuk diketahui, Kabinet Keamanan Israel telah sepakat untuk menyetujui gencatan senjata di Jalur Gaza, sebagai "kesepakatan bersama dan tanpa syarat".
Hamas dan Mesir mengatakan bahwa gencatan senjata ini dimulai pada pukul 2.00 pagi, Jumat, 21 Mei 2021 waktu setempat, setelah sebelumnya konflik antara Israel dan Palestina memanas selama 11 hari.
Hamas mengatakan bahwa pihaknya akan mematuhi perjanjian gencatan senjata jika Israel pun melakukan hal yang sama.
Baca Juga: Merasa Tidak Sejalan, Larissa Chou Resmi Bererai dengan Alvin Faiz
"Perlawanan Palestina akan mematuhi perjanjian ini selama pendudukan (Israel) melakukan hal yang sama," ujar penasihat media untuk Kepala Hamas Ismail Haniyeh, Taher Al-Nono.***