PR DEPOK - Seorang pegawai kantor berita asal Amerika Serikat, Associated Press (AP) baru-baru ini menjadi sorotan.
Pasalnya, AP memecat salah satu pegawainya, Emily Wilder, karena perkara cuitan yang dituding menunjukkan sikap pro-Palestina di akun media sosial AP.
Wilder diketahui baru bekerja selama 16 hari, dan bertugas menangani akun media sosial perusahaan.
Akibat cuitannya, Wilder dipecat karena dituding melanggar kebijakan mengenai postingan di media sosial perusahaan.
Dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari Washington Post, Wilder yang merupakan seorang Yahudi dikenal sebagai anggota aktif dari kelompok pro-Palestina saat mengenyam pendidikan di Universitas Standford.
Wilder mengaku bahwa dia tidak tahu postingan media sosial mana yang melanggar kebijakan tersebut.
"Objektivitas terasa berubah-ubah ketika istilah dasar yang kami gunakan untuk melaporkan berita secara implisit mempertaruhkan klaim," tulis Wilder di akun Twitter-nya.
Dia juga mengkritik peran media dalam memberitakan konflik Palestina dan Israel.
"Menggunakan 'Israel' tetapi tidak pernah 'Palestina', atau 'perang' bukannya 'pengepungan dan pendudukan' adalah pilihan politik-namun media membuat pilihan sepanjang waktu tanpa ditandai sebagai bias (sic)," tulisnya.
Wilder mengakui bahwa dia mungkin melanggar kebijakan media sosial perusahaan terkait pendapat pribadi.
Kendati demikian, dia menuding kebijakan media sosial yang dimaksud AP membatasi peran jurnalis.
"Kebijakan media sosial ini sangat samar, hampir disengaja, sehingga dapat ditegakkan secara selektif... dengan cara tertentu yang mengatur dan merugikan jurnalis yang paling rentan di antara kita," tulisnya melanjutkan.
Di sisi lain, juru bicara AP mengonfirmasi kabar dipecatnya Wilder.
Berdasarkan pernyataan resmi, Wilder dipecat karena menulis cuitan yang menunjukkan pembelaan terhadap rakyat Palestina dan menentang tindakan pemerintah Israel.***