Diam-diam Ambil 5.000 Foto Mahasiswi, Pameran Seni di China Ditutup Atas Dugaan Pelecehan

20 Juni 2021, 13:45 WIB
Ilustrasi pameran. /

PR DEPOK – Pameran seni di jantung Kota Shanghai, China menampilkan karya dalam bentuk 5.000 foto mahasiswi.

Namun pameran 5.000 foto mahasiswi itu ditutup secara paksa lantaran dinilai telah melecehkan kaum perempuan di China.

Penutupan pameran seni bertajuk Uglier and Uglier dengan karya 5000 foto mahasiswi di China resmi diumumkan oleh pihak penyelenggara dari Manajemen OCAT.

Baca Juga: Heboh Kartun Animasi 'Nussa' Dituding Promosikan Taliban, Ferdinand Hutahaean: Waspada Propaganda Sesat!

Manajemen OCAT menyampaikan permohonan maaf  kepada para pengunjung atas penutupan pameran seni yang dinilai melecehkan martabat kaum perempuan.

"Kami mendapati konsep pameran ini tidak menghormati dan menyinggung kaum perempuan. Kami mohon maaf kepada para pengunjung yang merasa tidak nyaman dengan pameran ini," demikian pernyataan OCAT Shanghai sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Times of Malta.

Di bagian depan ruang pameran terpampang pelang bertuliskan karakter Hanzi yang artinya tutup karena ada perbaikan peralatan.

Baca Juga: Klik Link Berikut dan Simak Informasi Jadwal Pencairan Bansos Bulan Juni 2021

"Tidak ada kejelasan, kapan pameran ini dibuka kembali untuk publik," kata seorang staf OCAT Shanghai.

Untuk diketahui, foto 5.000 mahasiswi di China itu diurutkan berdasarkan penampilan.

Uglier and Uglier merupakan hasil kreasi Song Ta, seorang seniman dan kurator asal Provinsi Guangdong, pada 2013.

Dalam sebuah wawancara dengan akun media sosial BIE yang berbasis di Beijing pada 2019, Song menjelaskan soal proses memperoleh foto 5.000 mahasiswi di China itu.

Baca Juga: Sebut Pandemi Covid-19 Lagi Ganas, Tapi Kampanye Pilpres, Gus Umar: Ada ya Orang Gak Punya Hati dan Nurani

Song menjelaskan bahwa ia dan asistennya diam-diam mengambil foto sekitar 5.000 mahasiswi di sebuah kampus lalu mereka membuat peringkat ribuan foto itu berdasarkan penampilan sebagai sebuah karya seni.

Selanjutnya, foto-foto dari 5.000 mahasiswi di China tersebut ditampilkan dalam video berdurasi delapan jam "dalam urutan penampilan".

Adapun susunan foto 5.000 mahasiswi itu berdasarkan ekspresi yang paling indah hingga paling jelek menurut sistem penilaian pribadi.

Dari semua ekspresi, menurut Song bahkan ada yang sampai membuat para pengunjung merasa tidak nyaman ketika melihatnya.

Baca Juga: Seolah Setuju Jokowi Sukses Lumpuhkan KPK dan Bagi-bagi Jatah Komisaris, Ernest Prakasa: Pedes tapi Bener

"(Perempuan) yang berada di peringkat bawah sangat menakutkan sehingga (mereka bisa membuat pengunjung) tidak nyaman," kata Song pada saat itu.

Pameran seni foto 5.000 mahasiswi itu kemudian mendapat banyak kritik dari pengguna Weibo karena menilai Song menjadikan wanita sebagai objek pelecehan.

"Song sangat kasar karena secara terbuka mengomentari wanita muda ini dari kepala hingga kaki dengan cara yang sangat merendahkan," tulis seorang pengguna Weibo.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Times of Malta

Tags

Terkini

Terpopuler