Viral, Seekor Gajah di Thailand Hancurkan Dinding Dapur Rumah Warga Karena Lapar

22 Juni 2021, 18:20 WIB
Seekor gajah di Thailand hancurkan rumah warga karena lapar. //Twitter.com/CCCAnimals/

PR DEPOK - Baru-baru ini seekor gajah yang lapar menghancurkan dinding dapur rumah warga untuk mencari makanan ringan di Thailand.

Seekor gajah lapar di Thailand terlihat menerobos bagian dinding dapur sebuah rumah untuk mencari makanan ringan dalam video yang sekarang sedang viral di Thailand.

Insiden itu terjadi di distrik Hua Hin Thailand selatan pada Sabtu, 19 Juni 2021 di rumah seseorang bernama Ratchadawan Puengprasoppon yang juga merekam kejadian tersebut.

Puengprasoppon memposting di akun Facebooknya bahwa dia terbangun oleh suara-suara aneh yang datang dari dapur pada malam hari. Ketika dia pergi untuk memeriksa, dia menemukan kepala gajah muncul dari dinding.

Baca Juga: Kritisi Isu Presiden Tiga Periode, Christ Wamea: Hati-hati, Rakyat Juga Bisa Terpaksa Turunkan Tengah Jalan

Puengprasoppon mengatakan gajah, yang secara lokal dikenal sebagai Boonchuay, tampak mencari-cari makanan. Berdasarkan laporan lokal setempat, gajah itu mengaduk-aduk laci dapur dan menjatuhkan panci dan wajan ke lantai.

Diketahui bahwa gajah telah melakukan masuk ke rumah Puengprasoppon, menyebabkan kerusakan sekitar $ 1.140 atau sekitar Rp16,454,760. dengan kurs Rp14.434.

Berdasarkan kabar yang dihimpun gajah Boonchuay tinggal di taman nasional Kaeng Krachan Thailand dan mengunjungi desa Chalermkiatpattana tempat dimana Puengprasoppon tinggal.

“Mereka cukup sering datang berkunjung. Mereka selalu datang kalau ada pasar lokal karena bisa mencium bau makanan,” ucap Itthipon Thaimonkol seorang pengawas taman seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Independent.

Baca Juga: Update Persebaran Covid-19 Depok, 22 Juni 2021: 55.923 Positif, 49.711 Sembuh, 1.023 Meninggal Dunia

Thaimonkol mengatakan bahwa penduduk desa sering menghormati hewan dan relawan dari masyarakat setempat dan petugas taman nasional bekerja sama untuk memantau hewan.

Penduduk desa sering menggunakan suara keras untuk mencegah gajah menyerbu rumah mereka dan untuk menakut-nakuti mereka kembali ke taman.

Dr Joshua Plotnik, asisten profesor psikologi di Hunter College, City University of New York, yang mempelajari populasi gajah di Suaka Margasatwa Salakpra di Kanchanaburi, Thailand barat, mengatakan bahwa sangat umum bagi gajah dari taman nasional untuk menyerang ladang tanaman terdekat seperti tebu atau jagung.

“Di desa-desa tempat saya bekerja di Thailand, gajah memasuki ladang petani hampir setiap malam. Ini adalah masalah yang sangat sulit bagi petani dan gajah,” ucap Joshua Plotnik.

Baca Juga: Sebut Kualitas Pemimpin Sangat Menentukan untuk Atasi Pandemi Covid-19, Rizal Ramli: Apa Perlu Ganti Presiden?

Dia menambahkan bahwa kejadian seperti itu kemungkinan karena penurunan sumber daya yang tersedia dan peningkatan gangguan manusia di habitat gajah,

"Metode seperti penghalang fisik atau memindahkan gajah hanya akan berdampak jangka pendek, " ucapnya lagi.

Berita lokal melaporkan bahwa Departemen Taman Nasional, Margasatwa dan Konservasi Tumbuhan telah mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa instansi pemerintah akan memperbaiki rumah tersebut sesegera mungkin. Dikatakan bahwa pejabat setempat juga membahas kompensasi atas kerugian tersebut.***

Editor: Muhamad Gilang Priyatna

Sumber: Independent

Tags

Terkini

Terpopuler