PR DEPOK – Elon Musk Reeve atau yang lebih dikenal dengan Elon Musk adalah adalah CEO perusahaan Tesla dan SpaceX, pendiri The Boring Company, dan salah satu pendiri OpenAI dan Neuralink.
Pada Senin 12 Juli 2021, Elon Musk mengatakan kepada pengadilan Delaware bahwa menjadi CEO Tesla bukanlah suatu hal yang menyenangkan.
"Saya agak membencinya, dan saya lebih suka menghabiskan waktu saya untuk desain dan rekayasa, yang pada dasarnya saya suka lakukan," ucap Elon Musk seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Insider.
Ia juga mengatakan bahwa dia berusaha sangat keras untuk tidak menjadi CEO Tesla.
"Tapi saya harus, atau terus terang Tesla akan mati," ucapnya lagi.
Komentar yang ia ucapkan tersebut merupakan bagian dari kehadirannya di depan pengadilan Delaware untuk membela keputusannya pada tahun 2016 untuk mengakuisisi perusahaan panel surya SolarCity.
Pada tahun 2017, pemegang saham Tesla menggugat Musk dan menuduhnya mendorong Tesla untuk membayar lebih dari yang dibutuhkan untuk akuisisi.
Para pemegang saham menuduh CEO Tesla membantu menyelamatkan SolarCity karena didirikan dan dijalankan oleh sepupunya, Lyndon dan Peter Rive.
Diketahui Elon Musk adalah ketua SolarCity pada saat itu dan memiliki 22 persen saham di perusahaan tersebut.
Sampai saat ini, setiap anggota kepemimpinan Tesla kecuali Musk telah menyelesaikan gugatan tersebut.
Dewan membuat pembayaran 60 juta dollar atau sekitar Rp870.161.299.164 dengan kurs Rp14.509 kepada pemegang saham tanpa mengakui kesalahan.
Ini bukan pertama kalinya miliarder tersebut berkomentar tentang menjadi yang teratas di Tesla.
Pada episode Tesla Podcast Baris Ketiga pada Januari 2020, Musk mengatakan dia benar-benar tidak ingin menjadi CEO.
Sementara Elon Musk mungkin mengklaim tidak menikmati menjadi CEO Tesla, dia menemukan dirinya dalam banyak peran kepemimpinan.***