Varian Delta Melonjak, WHO dan Otoritas Kesehatan Inggris Minta Wanita Hamil Segera Divaksin

1 Agustus 2021, 16:58 WIB
Ilustrasi ibu hamil. /Pixabay.

PR DEPOK - Kampanye program vaksinasi Covid-19 di seluruh dunia terus digalakkan dengan seiring bertambahnya kasus baru pada varian Delta yang sangat menular.

Otoritas kesehatan Inggris mendesak wanita hamil untuk segera mendapatkan vaksinasi setelah varian Delta dan mutasi lainnya ditemukan yang menyebabkan peningkatan risiko serta gejala parah.

Data baru yang ditemukan otoritas kesehatan Inggris menunjukkan terdapat peningkatan penyakit parah di antara ibu hamil yang dirawat di rumah sakit akibat gejala virus Covid-19.

Baca Juga: Sumbangan 2 Triliun Akidi Tio Sulit Cair, Cholil Nafis: Gimana Ambilnya, Sayang Uang Segitu Banyak Buat Bantu

Sementara itu, Jacqueline Dunkley-Bent, kepala petugas kebidanan untuk Inggris, merekomendasikan kepada dokter dan bidan agar mendesak dan mendorong ibu hamil untuk mendapatkan suntikan vaksin Covid-19.

"Ini upaya untuk melindungi ibu hamil beserta bayi di dalam kandungannya," ujarnya dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Daily Sabah pada Minggu, 1 Agustus 2021.

Royal College of Obstetricians and Gynecologists atau RCOG, sebuah asosiasi profesional pada bidang kehamilan, persalinan, kesehatan seksual serta reproduksi wanita yang berbasis di London, dan Royal College of Midwives, sebuah organisasi profesional bidan di Inggris, juga telah merekomendasikan vaksinasi untuk wanita hamil.

Baca Juga: Diminta Rujuk dengan Tsania Marwa, Atalarik Syach: Emang Saya Mau? Makanya Saya Talak Tiga

Otoritas kesehatan Inggris merekomendasikan wanita hamil untuk mendapatkan vaksin Moderna dan Pfizer karena vaksin tersebut telah diberikan kepada lebih dari 130.000 wanita hamil di Amerika Serikat.

Lebih lanjut, sebuah makalah berdasarkan data nasional yang dikumpulkan oleh Sistem Pengawasan Obstetri Inggris, menemukan bahwa proporsi wanita hamil yang dirawat di rumah sakit dengan infeksi sedang hingga berat meningkat secara signifikan setelah muncul varian delta.

Studi dari para peneliti Universitas Oxford juga menemukan bahwa wanita hamil yang dirawat di rumah sakit selama gelombang Delta lebih mungkin terkena pneumonia, dengan sepertiga membutuhkan bantuan pernapasan.

Baca Juga: Kesal Tak Ketemu Penghujat Ayu Ting Ting, Abdul Rozak Lontarkan Ancaman: Kalau Ada Langsung Saya Borgol

"Sangat memprihatinkan dengan menemukan wanita hamil lebih banyak dirawat di rumah sakit akibat Covid-19 serta tampaknya lebih terpengaruh oleh varian Delta," ungkap kepala peneliti studi tersebut Marian Knight, profesor kesehatan ibu dan anak.

Tak satu pun dari lebih dari 3.000 wanita hamil yang dirawat di rumah sakit dengan gejala Covid-19 sejak Februari telah divaksinasi dengan dosis lengkap, kata penelitian itu.

Sebuah survei oleh RCOG pada bulan Mei menemukan bahwa 58 persen wanita hamil menolak vaksin dengan sebagian besar mengatakan mereka takut membahayakan bayi atau sedang menunggu informasi lebih lanjut mengenai keamanan.

Baca Juga: 202 Pengacara Siap Bela Munarman di Sidang, Pandji Pragiwaksono: Kurang, Tambah 10 Lagi Jadi Pas

Kepala vaksin Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO Kate O'Brien mengatakan minggu ini bahwa wanita hamil telah terbukti meningkatkan risiko penyakit parah akibat Covid-19.

"Itu membuat Anda berisiko lebih besar dan mungkin akan terasa lebih benar di kemudian hari ketika Anda perut semakin membesar dan kapasitas paru-paru Anda berkurang," ujarnya.

"Temuan penelitian ini sangat menyoroti kebutuhan mendesak akan pendekatan global dalam mengatasi kesalahan informasi ini serta meningkatkan penyerapan vaksin selama kehamilan," lanjut kepala vaksin WHO oti.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Daily Sabah

Tags

Terkini

Terpopuler