Taliban Semakin Berkuasa, Donald Trump Kecam Joe Biden karena Kabur dari Afghanistan

15 Agustus 2021, 11:05 WIB
Donald Trump. /Instagram @realdonaldtrump

PR DEPOK - Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengecam Joe Biden karena tidak mengikuti rencana yang ditinggalkan oleh mantan pemerintahannya mengenai penarikan pasukan di Afghanistan.

“Dia lari dari Afghanistan alih-alih mengikuti rencana yang ditinggalkan Pemerintah kami untuknya," tutur Donald Trump, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari The Hill pada Minggu, 15 Agustus 2021.

Trump mengklaim bahwa pemerintahannya dulu telah membuat rencana yang dapat melindungi rakyat dan propertinya, seperti memastikan Taliban tidak pernah mengambil alih Kedutaan Besar AS di Kaboul.

Baca Juga: Sinopsis Film Valerian and the City of a Thousand Planets: Pertarungan untuk Melindungi Masa Depan Bum

Ia juga mengaku telah menyediakan pangkalan yang diperuntukkan untuk menghalangi serangan terbaru kelompok yang mereka anggap teroris menyerang negaranya kembali.

“Setelah saya mengalahkan ISIS, saya membuat pencegah yang kredibel. Penghalang itu sekarang hilang. Taliban tidak lagi memiliki rasa takut atau rasa hormat terhadap Amerika, atau kekuatan Amerika,” ujar Donald Trump.

Sebelumnya, Trump pada 2016 lalu telah menjalankan platform untuk mengakhiri perang 'tanpa akhir' seperti konflik di Afghanistan, yang mana Amerika telah terlibat dalam konflik di sana selama 20 tahun.

Saat menjabat, Trump mengatakan dirinya ingin semua pasukan AS keluar dari Afghanistan pada 1 Mei dan memuji prospek itu sebagai hal yang indah dan positif untuk dilakukan.

Baca Juga: China Kian Terdesak di Tengah Memuncaknya Teori Penyebab Covid-19 Akibat Kebocoran Laboratorium Wuhan

Diketahui, pernyataan Donald Trump muncul beberapa jam setelah Joe Biden merilis pernyataan pada kemarin Sabtu yang tampaknya menyalahkan mantan pemerintahan karena meninggalkan Taliban dalam posisi terkuat secara militer sejak 2001.

“Ketika saya menjabat, saya mewarisi kesepakatan yang dibuat oleh pendahulu saya. Selain itu, sesaat sebelum dia (Trump) meninggalkan kantor, dia juga menarik pasukan kami menjadi minimal 2.500 personel," tutur Biden.

Titik kritik Joe Biden terhadap pendahulunya mengenai Taliban, bahwa Trump sempat mengundang tokoh-tokoh penting Taliban untuk berdiskusi di Camp David pada malam 9/11 di tahun 2019 lalu.

Biden mengatakan kebijakan Donald Trump tidak memberinya pilihan selain mengirim lebih banyak pasukan untuk berperang sekali lagi dalam konflik sipil negara lain atau mengeluarkan pasukan dan sekutu dari negara itu.

Baca Juga: Alvin Faiz Disebut Orang Ketiga dalam Pernikahannya dengan Henny Rahman, Zikri Daulay: Bukan!

Dilaporkan baru-baru ini, kota terbesar kedua dan ketiga di Afghanistan diambil alih oleh Taliban pada Jumat, 13 Agustus 2021 dan Mazar-i-Sharif, benteng utara pemerintah Afghanistan, diambil alih pada hari berikutnya.

Biden telah memberi wewenang kepada 5.000 tentara untuk membantu mengeluarkan personel AS dari negara itu.

Ia juga memperingatkan Taliban tentang tindakan militer yang kuat jika mereka membahayakan warga AS.

"Ini adalah kegagalan total melalui kelemahan, ketidakmampuan, dan inkoherensi strategis total"

Baca Juga: Bolehkah Kelompok Lansia dengan Komorbid Jalani Vaksinasi Covid-19? Berikut Penjelasan Ahli

“Alangkah memalukan ketika Taliban mengibarkan bendera mereka di atas Kedutaan Besar Amerika di Kabul," tuturnya.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: The Hill

Tags

Terkini

Terpopuler