PR DEPOK - Presiden Afghanistan Ashraf Ghani baru-baru ini menegaskan bahwa dirinya tidak berniat untuk melarikan diri dari Afghanistan atau hidup di pengasingan.
Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Anadolu Agency, Ashraf Ghani berjanji akan kembali ke Afghanistan untuk "melanjutkan perjuangannya demi hak dan nilai-nilai warga".
"Saya sedang berkonsultasi untuk kepulangan saya ke Afghanistan sehingga bisa melanjutkan upaya keadilan, nilai-nilai Islam, dan nasional yang sejati," ujar Ashraf Ghani.
Baca Juga: Tarikan Napas dan Kedipan Mata Rizky Billar Saat Ijab Kabul Dianalisa Pakar Mikro Ekspresi
Lebih lanjut, Presiden Afghanistan ini menjelaskan dirinya ingin mengalihkan kekuasaan Taliban secara damai.
Akan tetapi, dilanjutkan Ashraf Ghani, dirinya mengaku telah diusir dari Afghanistan di luar keinginannya.
“Saya diberitahu bahwa Taliban ada di Kabul. Ada kesepakatan bahwa Taliban tidak akan memasuki Kabul," tutur dia.
"Tetapi mereka melakukannya. Saya tidak ingin digantung karena sebagai presiden, saya adalah kehormatan Afghanistan. Saya tidak takut mati," ujarnya menambahkan.
Kemudian, Ashraf Ghani membantah terkait tuduhan membawa kabur sejumlah uang tunai saat meninggalkan Afghanistan beberapa waktu lalu.
Ditegaskan Ashraf Ghani, tuduhan yang diketahui berasal dari Dubes Afghanistan untuk Tajikistan ini sebagai upaya untuk pembunuhan karakter.
“Anda dapat memverifikasi ini dengan Bea Cukai UEA. Saya tidak punya waktu untuk mengganti sepatu saya," kata dia.
"Keamanan saya meminta saya untuk pergi karena ada ancaman yang akan segera terjadi kepada saya sebagai kepala negara,” ujarnya lagi.
Dalam pernyataannya, diajuga menyampaikan rasa bangganya kepada pasukan keamanan Afghanistan, yang disebutnya "belum dikalahkan" tetapi kalah secara politik.
"Itu adalah kegagalan kepemimpinan pemerintah, kepemimpinan Taliban, dan masyarakat internasional. Itu adalah kegagalan proses perdamaian," tutur dia.***