Sejak 2003, Norwegia Adakan Negosiasi Rahasia dengan Taliban

20 Agustus 2021, 14:36 WIB
Ilustrasi bendera Norwegia. /Pixabay/tespeseth.

PR DEPOK - Dalam upaya yang dirahasiakan hingga sekarang, diplomat Norwegia mencoba untuk melibatkan pendiri bermata satu Taliban Mullah Omar dalam proses perdamaian pada tahun 2003.

Hampir dua tahun pascaperang di Afghanistan dimulai, Vidar Helgesen ditugaskan oleh Utusan Khusus PBB Lakhdar Brahimi selama pertemuan mereka di Kabul pada Januari 2002.

Disinyalir juga, Helgesen turut memimpin kelompok menyuplai dana informal untuk Afghanistan.

Baca Juga: Polisi Periksa Istri Muda dan 16 Saksi Lain Terkait Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

Ketika mobil kedutaan Norwegia tengah dalam perjalanan ke daerah perbatasan antara Pakistan dan Afghanistan pada tahun berikutnya, Taliban melemah.

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Sputnik News, Helgesen bertemu dengan pemuka agama yang dianggap sebagai utusan dari lingkaran dalam Mullah Omar di lokasi yang telah disepakati.

Pada saat yang bersamaan, pendiri Taliban Mullah Omar sedang dalam pencarian PBB dan AS, bahkan FBI menjanjikan hadiah untuk informasi yang mengarah pada penangkapannya.

"Ia sangat berbeda dengan gambaran suka berperang. Ia sangat lembut dan berbicara sangat ramah," tuturnya menjelaskan.

Baca Juga: China Percaya Taliban Lebih Rasional dan akan Menetapi Janji-janjinya

Namun, Helgesen menggarisbawahi bahwa utusan Mullah Omar kurang memahami situasi internasional yang saat itu terjadi.

Pada tahun 2003 pertemuan pertama terbukti menjadi yang terakhir, para militan Taliban tampaknya melihat diri mereka lebih baik dilayani oleh perlawanan tempur.

Sementara Barat juga tidak menunjukkan keinginan untuk dialog lebih lanjut. Menurut seorang analis Timur Tengah di Eropa, Amerika khususnya memiliki keyakinan kuat pada solusi militer dan mengabaikan dialog.

Pada tahun-tahun berikutnya, beberapa negara dan organisasi telah menyuarakan kesediaan para aktor untuk bernegosiasi.

Baca Juga: Tarikan Napas dan Kedipan Mata Rizky Billar Saat Ijab Kabul Dianalisa Pakar Mikro Ekspresi

Dikabarkan, Norwegia telah berulang kali mencoba memberikan fasilitas untuk solusi damai di Afghanistan.

Pada tahun 2013 dan 2015, pertemuan rahasia Taliban diadakan di Norwegia, tidak terkecuali untuk membahas perdamaian dan hak-hak perempuan.

Runtuhnya pemerintah Afghanistan yang didukung Barat selama kurang dari dua minggu, termasuk penerbangan memalukan presiden dan lingkarannya, mengejutkan NATO.

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengakui bahwa kembalinya Taliban telah diantisipasi, tetapi tidak secepat itu.

Baca Juga: Diberikan Gratis oleh Perancang Busana, Intip Harga Fantastis Baju Lesti Kejora di Rangkaian Acara Pernikahan

Helgesen menyebutnya manuver politik, bahwa Taliban telah bekerja secara politik di seluruh provinsi Afghanistan setelah pengumuman penarikan koalisi Barat yang dipimpin AS.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Sputnik News

Tags

Terkini

Terpopuler