Profil Ismail Sabri Yaakob, Perdana Menteri Malaysia yang Baru

20 Agustus 2021, 20:10 WIB
Ismail Sabri Yaakob yang kini menjabat sebagai Perdana Menteri Malaysia. /REUTERS/Lim Huey Teng

PR DEPOK – Ismail Sabri Yaakob resmi diangkat sebagai Perdana Menteri Malaysia yang baru.

Pengangkatan Ismail Sabri Yaakob sebagai perdana menteri diumumkan di Istana Negara Malaysia pada, Jumat 20 Agustus 2021 setelah Raja Sultan Abdullah bertemu dengan raja-raja Melayu di Kuala Lumpur.

Pengangkatan tersebut disampaikan oleh Juru Bicara Istana Negara Ahmad Fadil Shamsuddin, usai menggelar pertemuan dengan raja-raja melayu yang berasal dari sembilan negara bagian, yakni Kesultanan Kedah, Kesultanan Pahang, Kesultanan Perak, Kesultanan Johor, Kesultanan Terengganu, Kesultanan Kelantan, Kesultanan Selangor, Kesultanan Negeri Sembilan, dan Kesultanan Perlis.

Baca Juga: Simak Cara Dapatkan BLT Anak Sekolah Rp4,4 Juta untuk Siswa SD, SMP, dan SMA

Lantas, siapakah Ismail Sabri Yaakob? simak profilnya berikut ini.

Ismail Sabri bin Yaakob lahir di negara bagian Pahang pada, 18 Januari 1960.

Ia merupakan anggota Parlemen Malaysia untuk daerah pemilihan Bera di Pahang, mewakili Partai Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) dalam koalisi Barisan Nasional.

Sebelum menjabat sebagai wakil perdana menteri sekaligus Menteri Pertahanan pada era Perdana Menteri Muhyiddin Yassin, Ismail Sabri Yaakob menjabat sebagai Menteri Perdagangan Dalam Negeri, Koperasi dan Konsumerisme Malaysia.

Kemudian pada tahun 1985, Ismail Sabri Yaakob memulai kariernya sebagai, hingga diangkat sebagai anggota Dewan Distrik Temerloh pada 1987 dan anggota Dewan Kota Temerloh pada tahun 1996.

Baca Juga: Khawatir dengan Kaum Berwatak Taliban di Indonesia, Ferdinand: Tinggal Tunggu Waktu Pecahnya Perang Saudara

Pada tahun 1995, ia diangkat sebagai Sekretaris Politik Menteri Kebudayaan, Seni, dan Pariwisata.

Ismail Sabri Yaakob juga pernah menjabat sebagai Board Member of the Board of Pahang Tenggara (DARA) pada 1995 serta Tourism Malaysia di tahun yang sama.

Sebelum terjun ke dunia politik, ia menjabat sebagai Ketua Kompleks Olahraga Nasional.

Karier politiknya diawali pada 1987 saat ia diangkat menjadi anggota Komite UMNO Cabang Temerloh.

Setelah itu ia diangkat sebagai Kepala Penerangan UMNO Cabang Temerloh pada tahun 1988.

Baca Juga: Waspadai Jenis Penipuan Online yang Jarang Disadari Menurut Kominfo, Salah Satunya Lewat Wifi

Pada tahun 1993, ia dipilih sebagai Ketua Gerakan Pemuda Cabang Temerloh, Wakil Ketua Cabang pada 2001 dan menjadi Ketua UMNO Cabang Temerloh pada 2004.

Pada pemilihan umum 2008, Ismail berhasil memenangkan pemilihan dengan suara 18.051.

Ismail terpilih kembali sebagai anggota parlemen daerah pemilihan Bera pada 2008 dan dilantik menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga dalam Kabinet Abdullah Badawi.

Pada April 2009, ia menjadi Menteri Perdagangan Domestik, Kooperatif dan Konsumerisme dalam kepemimpinan Perdana Menteri Najib Razak.

Ia juga sempat menjabat sebagai Menteri Pertanian dan Industri Berbasis Agro pada tahun 2013 hingga 2015.

Baca Juga: Sempat Dituding Rebut Julian Jacob dari Marion Jola, Ternyata Brisia Jodie adalah Perantara Hubungan Keduanya

Ketika terjadi perombakan kabinet, ia menjabat sebagai Menteri Pembangunan Daerah dan Pedesaan dari tahun 2015 hingga 2018.

Pada 20 Desember 2018, ia diangkat untuk menjalankan tugasnya sebagai Wakil Presiden UMNO.

Pada 12 Maret 2019, Ismail dilantik sebagai ketua oposisi Malaysia menggantikan Ahmad Zahid Hamidi.

Tahun 2019 hingga 2021, ia diangkat sebagai pemimpin oposisi di parlemen.

Baca Juga: Informasi Seputar BSU 2021 Tahap 2: Jadwal Cair hingga Kuota Pekerja yang akan Terima Bantuan

Terkait pengangkatan dirinya sebagai perdana menteri baru, Raja Malaysia telah menerima surat sumpah bahwa sebanyak 114 anggota parlemen telah mencalonkan Ismail Sabri Yaakob, anggota Parlemen Bera, sebagai Perdana Menteri Malaysia kesembilan.

Ismail Sabri terpilih sebagai perdana menteri dengan mengamankan dukungan mayoritas 114 anggota parlemen dari total 222 kursi parlemen yang mendukungnya.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler