Khawatir Taliban di Afghanistan Balas Dendam, PBB Sebut Incar Orang yang Bekerja untuk Pasukan AS dan NATO

21 Agustus 2021, 14:25 WIB
Pejuang Taliban berbaris berseragam di jalan di Qalat, Provinsi Zabul, Afghanistan. /REUTERS/

PR DEPOK – Terkait aksi kelompok Taliban di Afghanistan, Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) turut memberikan tanggapan.

PBB kabarnya mengkhawatirkan bahwa aksi Taliban di Afghanistan bermaksud untuk balas dendam.

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Aljazeera, berdasarkan hasil laporan penilaian ancaman PBB, Taliban bergerak dari rumah ke rumah di Afghanistan untuk mencari lawan serta keluarganya.

Baca Juga: Lirik Lagu Chasing Stars dari Alesso, Marshmello, dan James Bay

Bahkan menurut dokumen rahasia dari konsultan penilaian ancaman PBB yang dilaporkan oleh kantor berita AFP, Taliban mengincar orang-orang yang bekerja untuk Amerika Serikat (AS) dan NATO.

Menanggapi laporan PBB tersebut, Taliban lalu membantah tuduhan semacam itu.

Pihak Taliban memang mengakui hal itu telah terjadi di masa lalu, namun mereka menyatakan bahwa para pejuang Taliban dilarang memasuki rumah-rumah pribadi.

Maka dari itu, mereka menegaskan bahwa baik perempuan dan jurnalis tidak perlu takut di bawah aturan baru mereka, meskipun beberapa pekerja media telah melaporkan dipukul dengan tongkat atau cambuk ketika mencoba merekam beberapa kekacauan yang terlihat di Kabul dalam beberapa hari terakhir.

Baca Juga: Geram, Puan Maharani Minta Faskes yang 'Bandel' Akali Harga Tes PCR untuk Ditindak

Untuk diketahui, setelah menggulingkan pemerintah dan mengambil alih Kabul pada, Minggu 14 Agustus 2021, Taliban menjanjikan amnesti penuh sebagai bagian dari serangan.

Lalu, perempuan juga telah diyakinkan terkait hak-hak mereka untuk dihormati dan menegaskan Taliban berbeda dari pemerintahan brutal mereka pada 1996-2001.

Akan tetapi, menurut laporan intelijen untuk PBB, ribuan orang masih berusaha melarikan diri dari ibu kota dengan penerbangan evakuasi lantaran merasa takut.

Baca Juga: Menlu China Wang Yi Minta Semua Pihak Hormati Pilihan Rakyat Afghanistan

Menurut laporan Rusia, kelompok Taliban tidak menguasai seluruh wilayah Afghanistan.

“Taliban tidak menguasai seluruh wilayah Afghanistan,” kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov.

Sementara itu, saat ini gerakan perlawanan sedang terbentuk di Lembah Panjshir, yang dipimpin oleh Wakil Presiden terguling Amrullah Saleh dan Ahmad Massoud, putra seorang pejuang anti-Taliban yang terbunuh.

Baca Juga: Jelang Arsenal vs Chelsea: Mikel Arteta Sanjung Kualitas Pemain yang Dimiliki The Blues

“Tetapi kami membutuhkan lebih banyak senjata, lebih banyak amunisi, dan lebih banyak persediaan,” tulis Massoud di surat kabar Washington Post.

Sejauh ini, puluhan ribu orang telah mencoba melarikan diri dari Afghanistan sejak Taliban menyerbu ibu kota.

Pemerintah AS telah mengevakuasi sekitar 9.000 orang keluar dari Kabul sejak 14 Agustus.

Baca Juga: Tiba di Indonesia, 26 WNI Berhasil Dievakuasi dari Afghanistan

Kekacauan juga sempat terjadi di bandara ketika warga Afghanistan panik mencari cara untuk meninggalkan negara itu.

Seorang pemain sepak bola untuk tim pemuda nasional Afghanistan dikabarkan tewas setelah jatuh dari pesawat AS saat lepas landas.***

Editor: Yunita Amelia Rahma

Sumber: Aljazeera

Tags

Terkini

Terpopuler