PBB Sebut 14 Juta Warga Afghanistan Terancam Kelaparan Usai Taliban Kuasai Kabul

25 Agustus 2021, 14:35 WIB
Relawan sipil menyortir sumbangan untuk pengungsi dari Afghanistan di Pangkalan Udara Ramstein, Jerman pada, Minggu 22 Agustus 2021. /Reuters

PR DEPOK - Badan Pangan Dunia PBB (WFP) melaporkan bahwa warga Afghanistan terancam kelaparan usai Taliban menggulingkan pemerintahan.

Sebelumnya, badan-badan kemanusiaan juga telah memperingatkan krisis kemanusiaan termasuk kelaparan di Afghanistan akibat kekuasaan Taliban.

Selain terancam kelaparan, risiko penyakit dan kekerasan terhadap jutaan orang juga akan meningkat di Afghanistan pasca Taliban menguasai wilayah tersebut.

Baca Juga: Sambut Baik Pembelajaran Tatap Muka Terbatas, Puan Maharani: PTM Butuh Pengawasan Bersama

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Reuters, David Beasley, Direktur Pelaksana Badan Pangan Dunia PBB (WFP), di Doha menyebutkan bahwa akan ada krisis yang akan terjadi.

"Sebuah 'badai besar' akan datang akibat kemarau panjang, konflik, pelemahan ekonomi, yang diperparah oleh Covid-19"

"Jumlah orang yang terancam kelaparan telah meningkat pesat menjadi 14 juta," kata David Beasley di Doha.

Maka dari itu, Beasley pun menyerukan komunitas internasional untuk menyumbang 200 juta dolar dalam bentuk bantuan makanan.

Baca Juga: Bisa Dikenakan UU ITE, Polri Ajak Masyarakat Tidak Bagikan Ulang Video Muhammad Kece

Sementara itu, seorang diplomat negara anggota NATO menyebutkan agar negara-negara tetangga Afghanistan harus membuka perbatasan darat mereka agar lebih banyak orang bisa meninggalkan negara itu,

"Iran, Pakistan dan Tajikistan harus menarik lebih banyak orang lewat rute darat atau udara. Rute-rute yang penting itu digunakan segera," katanya di Kabul.

Sementara itu, Presiden AS Joe Biden telah mengatakan bahwa pemerintahannya berupaya menyelesaikan evakuasi hingga 31 Agustus, tetapi tetap membuka peluang untuk memperpanjang batas waktu.

Lalu, negara Uni Eropa berencana untuk menambah bantuan hingga empat kali lipat bagi Afghanistan dan tengah menjajaki kerjasama dengan PBB dalam pengiriman dan pengawalan bantuan.

Baca Juga: Rizky Billar Sebut Akan Izinkan Sang Istri Jadi Bupati, Lesti Kejora: Sekarang Depan Kamera Diizinin, Nanti...

Kepala Hak Asasi Manusia PBB mengaku dirinya mendapat sejumlah laporan tentang adanya tindak kekerasan serius di Afghanistan, termasuk "eksekusi tanpa pengadilan" terhadap warga sipil dan pasukan keamanan Afghanistan yang telah menyerahkan diri.

Untuk diketahui, ribuan orang Afghanistan yang menghadapi ancaman persekusi telah memenuhi bandara Kabul sejak pengambilalihan kekuasaan.

Mereka yang beruntung dapat diangkut dalam penerbangan yang kebanyakan disiapkan oleh negara-negara Barat. Sedikitnya 70.000 orang telah dievakuasi dari Afghanistan.

Semua evakuasi asing dari negara itu harus selesai pada 31 Agustus, kata Taliban. Mereka juga meminta AS untuk berhenti mendesak ahli-ahli Afghanistan untuk meninggalkan negara itu.

Baca Juga: Vaksin Nusantara Produksi Indonesia Diminati Turki, Akademisi Sebut akan Dipesan 5,2 Juta Dosis

Sedangkan, Taliban sejauh ini memastikan pihaknya akan menyelidiki setiap laporan tentang kekejaman yang terjadi.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler