PR DEPOK - Mantan menteri di pemerintahan Afghanistan, Sayed Sadaat dilaporkan kini telah memilih pekerjaan sebagai pengantar makanan di Jerman.
Untuk diketahui, Sayed Sadaat memutuskan berhenti menjadi menteri di pemerintahan Afghanistan lantaran ketidaksepakatan dengan anggota lingkaran presiden.
Selain itu, Sayed Sadaat berhenti jadi menteri di pemerintahan Afghanistan ini juga karena muak dengan praktik korupsi dan harus bekerja selama enam jam selama hari kerja.
Berdasarkan kabar yang dihimpun, Sayed Sadaat memutuskan untuk pindah ke Jerman pada Desember 2020 silam.
Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Reuters, Sayed Sadaat mengatakan beberapa orang di rumah mengkritiknya karena mengambil pekerjaan sebagai pengantar makanan di Jerman.
Kendati demikian, dia mengaku tidak merasa malu atas keputusannya untuk bekerja sebagai pengantar makanan.
"Saya berharap politisi lain juga mengikuti jalan yang sama, bekerja dengan publik daripada hanya bersembunyi," ujarnya menambahkan.
Baca Juga: Pertama di Dunia, Singapura Berhasil Vaksinasi Covid-19 Dosis Penuh ke 80 Persen Warganya
Mengenakan mantel berwarna oranye dan tas ransel besar serta mengendarai sepeda, Sayed Sadaat mengantarkan pesanan makanan untuk para pelanggan.
"Bila ada pekerjaan, itu bisa diartikan bahwa ada permintaan publik. Maka seseorang harus melakukannya," ucap dia lagi.
Kisahnya menjadi viral di tengah kekacauan yang terjadi di Afghanistan setelah Taliban berhasil berkuasa di negara tersebut.
Sayed Sadaat mengatakan memilih Jerman lantaran ia berharap memiliki masa depan ekonomi yang lebih baik dan peran utama di sektor telekomunikasi dan TI dalam jangka panjang.
Baca Juga: Kapan Pengumuman Hasil Seleksi Kartu Prakerja Gelombang 19? Berikut Ini Bocoran Jadwalnya
Namun dengan latar belakangnya, ia telah berjuang untuk menemukan pekerjaan di Jerman yang sesuai dengan pengalamannya.
Dengan gelar di bidang IT dan telekomunikasi, Sayed Sadaat berharap dapat menemukan pekerjaan di bidang terkait. Tapi tanpa Jerman, peluangnya tipis.
"Bahasa adalah bagian terpenting," kata Sayed Sadaat.
Setiap hari dia belajar bahasa Jerman selama empat jam di sekolah bahasa sebelum memulai shift malam untuk mengantarkan makanan untuk Lieferando.
"Beberapa hari pertama menyenangkan tapi sulit. Semakin Anda pergi keluar dan semakin banyak Anda melihat orang, semakin banyak Anda belajar," pungkasnya.***