PR DEPOK - Kekhawatiran soal perubahan iklim semakin memburuk terlebih lagi setelah sebuah laporan PBB pada Agustus lalu.
Dalam laporan tersebut, PBB telah memperingatkan bahwa situasi perubahan iklim saat hampir tidak terkendali.
Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari RNZ, ribuan aktivitas muda telah berkumpul di Milan pada pekan ini dengan sekitar 400 dari 190 negara, termasuk aktivis lingkungan asal Swedia, Greta Thunberg.
"Para pemimpin dunia telah memilih anak-anak muda ke pertemuan seperti ini untuk berpura-pura mendengarkan kita, tetapi sebenarnya mereka tidak," ujarnya dalam pembukaan acara Youth4Climate.
"Tidak ada planet B. Perubahan tidak hanya mungkin tetapi perlu, tetapi tidak jika kita terus seperti yang kita miliki sampai hari ini," tutunya melanjutkan.
Dilaporkan, para aktivis muda berkumpul dan terlibat dengan pembuat kebijakan dengan bertujuan untuk menuntaskan proposal pada solusi.
Para aktivis muda berjani untuk mengatasi masalah lingkungan. Mereka ditantang untuk membantu memberikan solusi menjelang KTT PBB COP26 November mendatang.
Sekadar informasi, KTT PBB Cop26 sendiri bertujuan untuk mengamankan aksi iklim yang lebih ambisius dari hampir 200 negara menandatangani Perjanjian Paris 2015.
Sebanyak 200 negara telah setuju untuk mencoba membatasi pemanasan global yang disebabkan manusia hingga 1,5 derajat Celcius.
“Generasi muda perlu mulai terlibat dalam negosiasi yang sebenarnya,” kata Rose Kobusinge, delegasi pemuda dari Uganda.
Pada KTT pra-COP26, sekitar 50 menteri iklim akan mengatasi rintangan, termasuk perbedaan pandangan tentang kecepatan transisi dan siapa yang akan menanggung beban.***