Sosok Kontroversial yang Menggambar Kartun Nabi Muhammad Dilaporkan Tewas Akibat Kecelakaan

4 Oktober 2021, 17:00 WIB
Ilustrasi karikatur. /Jeffrey Soh/Pexels

PR DEPOK – Sosok kontroversial Lark Vilks yang pernah menggambar kartun Nabi Muhammad dikabarkan tewas dalam sebuah kecelakaan.

Lark Vilks yang pernah memantik kemarahan umat Islam karena menggambar karikatur Nabi Muhammad tersebut dilaporkan mengalami kecelakaan saat menumpangi mobil polisi.

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari The Vocket, kartunis asal Swedia yang menerbitkan karikatur Nabi Muhammad pada tahun 2007 itu dinyatakan tewas bersama 2 orang polisi karena menabrak sebuah truk di dekat Kota Markayrd.

Baca Juga: Cara Dapatkan Diskon Token Listrik Oktober 2021 dan Cek Online Lewat HP di Aplikasi Berikut

Dua orang polisi tersebut adalah pengawal Lark Vilks karena selama ini menerima banyak ancaman pembunuhan yang disebabkan oleh kartun Nabi Muhammad yang ia buat.

Sejauh ini polisi belum mengungkap jumlah keseluruhan korban tewas dalam insiden tersebut, sedangkan sopir truk sudah dilarikan ke rumah sakit.

Akan tetapi, pasangan Vilks telah mengkonfirmasi kematiannya melalui media lokal.

Pihak kepolisian juga menegaskan bahwa mereka belum tahu secara jelas penyebab kecelakaan itu terjadi.

Baca Juga: Login Dashboard www.prakerja.go.id dan Simak Cara Dapatkan Uang Rp600 Ribu dari Kartu Prakerja

Akan tetapi, polisi memastikan bahwa tidak ada orang lain yang terlibat dalam insiden itu.

Lukisan Nabi Muhammad ia terbitkan sempat membuat marah umat Islam di seluruh dunia.

Umat Islam memandang penggambaran visual Nabi Muhammad sebagai penghinaan terhadap agama dan kasar.

Bahkan, Perdana Menteri Swedia saat itu, Fredrik Reinfeldt, harus menenangkan emosi 22 negara Muslim yang mengecam Vilks karena menciptakan karikatur Nabi Muhammad.

Sedangkan, kelompok al-Qaeda di Irak menawarkan hadiah 100.000 dolar untuk kepala Vilks.

Baca Juga: Pernyataannya Soal Jokowi-Ganjar Dinilai Berbahaya, Pigai: Saya Hanya Orang Biasa, Dihujat Tak Jadi Sampah

Untuk diketahui, penerbitan karikatur Nabi Muhammad bahkan pernah terjadi beberapa tahun kemudian.

Misalnya, sebuah majalah satire dari Prancis bernama Charlie Hebdo juga telah bertindak untuk menerbitkan kembali karikatur Nabi Muhammad.

Hal ini lantas memicu serangan teroris pada majalah tersebut pada tahun 2015.

Aksi tersebut mendapat kecaman dari berbagai kalangan dengan beberapa di antaranya menyatakan bahwa Charlie Hebdo bertindak di bawah hak kebebasan berekspresi, sementara kelompok lain menyatakan tindakan tersebut sebagai simbol provokasi terhadap umat Islam.

Baca Juga: Polisi akan Periksa Haris Azhar Soal Perkara Dugaan Pencemaran Nama Baik Luhut Binsar Pandjaitan

Tindakan Charlie Hebdo telah dikritik oleh Colin P. Clarke, seorang profesor di University of Pittsburgh.

Ia mengecam bahwa tindakan tersebut akan memancing reaksi negatif dari umat Islam di seluruh dunia.

"Kartun itu sendiri dari awal sangat provokatif dan sengaja menghina Islam. Saya mengerti bahwa publikasi seperti Charlie Hebdo dilindungi oleh aturan kebebasan berbicara di Prancis. Namun, tema yang diangkat jelas bertentangan dengan nilai-nilai demokrasi yang konon mereka dukung,” kata Colin.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Pakistan juga mengkritik keputusan Charlie Hebdo untuk menerbitkan ulang kartun tersebut.

Baca Juga: 5 Tools Gratis yang Bisa Dimanfaatkan Content Creator Pemula, Mulai dari Trello hingga Google Spreadsheet

"Kartun yang sengaja menyinggung miliaran Muslim di seluruh dunia tidak boleh dianggap sebagai praktik kebebasan media atau kebebasan berbicara," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Pakistan.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: The Vocket

Tags

Terkini

Terpopuler