Badai Kompasu Terjang Filipina, 9 Tewas dan Puluhan Lainnya Hilang

12 Oktober 2021, 19:29 WIB
Ilustrasi - Badai Kompasu dilaporkan terjang Filipina hingga tewaskan sembilan orang dan puluhan lainnya hilang. /Pixabay/Comfreak./

PR DEPOK - Sebuah musibah badai baru-baru ini dilaporkan melanda provinsi Cagayan, Filipina, pada Senin, 11 Oktober 2021 malam.

Berdasarkan kabar yang dihimpun, musibah yang melanda Filipina itu merupakan badai Kompasu atau masyarakat sekitar menyebutnya Topan Miring.

Badan Bencana Nasional Filipina mengatakan, badai Kompasu telah menyebabkan sembilan orang tewas dan 16 orang lainnya dilaporkan hilang.

Baca Juga: Trailer Ikatan Cinta 12 Oktober 2021: Denis dan Iqbal adalah Orang yang Sama, Aldebaran Terkecoh

Hujan lebat yang disebabkan badai Kompasu telah menyebabkan air sungai di kawasan tersebut sehingga menyebabkan banjir dan juga longsor.

Para penduduk sekitar dikabarkan langsung dievakuasi oleh tim penyelamat yang datang menuju lokasi kejadian ke tempat yang aman.

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Al Jazeera, sekitar 2.000 orang lebih sukses dievakuasi tim penyelamat dari hujan lebat disertai angin kecang yang sebabkan pohon-pohon tumbang.

Dewan Manajemen dan Pengurangan Risiko Bencana Nasional Filipina (NDRRMC) melaporkan kabar terbaru setelah proses evakuasi yang dilakukan tim penyelamat.

Baca Juga: Sentul City Akhirnya Minta Damai dengan Rocky Gerung, Refly: Apa karena Menyerah? Tak Sangka RG Cukup Kuat?

NDRRMC mengatakan empat orang tewas akibat tanah longsor di Provinsi Benguet, satu orang tenggelam di Provinsi Cagayan.

Selanjutnya, kata NDRRCM, empat orang terbawa hanyut dalam banir bandang yang terjadi di Provinsi Palawan.

Seorang pejabat di Kota Puerto Princesa, Earl Timbancaya, mengatakan bahwa sekitar delapan desa di kawasan terdampak badai masih tergenang air.

Hal tersebut, lanjut Ear Timbancaya, disebabkan lantaran sistem drainase di tersebut banyak yang mengalami penyumbatan.

Baca Juga: Carlo Milk Unggah Foto Bareng Pemeran Andin Ikatan Cinta, Netizen Gagal Fokus dengan Penampilan Binyo Rombot

“Sekitar tujuh hingga delapan barangay (desa) masih tergenang karena drainase yang tersumbat atau kurangnya drainase,” katanya.

Sekadar informasi, Filipina sering dilanda sekitar 20 badai yang dapat sebabkan hujan deras disertai angin kencang, bahkan longsor di setiap tahunnya.

Di tempat berbeda, Jubir Filipina, Harry Rosque, mengatakan bahwa Presiden Rodrigo Duterte kini tengah menunggu respons pemerintah sekitar terkait tindak lanjutan atas badai tersebut.

Lebih lanjut, Harry Rosque menuturkan beberapa personel penyelamat masih berada di tempat kejadian guna melanjutkan proses evakuasi.

 Baca Juga: Ingin Bangun Taman Alkitabiah, Israel Bongkar Makam Tentara Yordania di Palestina

Sementara itu, proses pemulihan sistem listrik dan air serta pembersihan jalan hingga kini sedang berlangsung.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler