ASEAN Undang Perwakilan Non-Politik Myanmar pada KTT, Tidak Ada Nama Jenderal Min Aung Hlaing

17 Oktober 2021, 07:31 WIB
Ilustrasi - ASEAN tidak memasukkan nama pemimpin kudeta, Min Aung Hlaing, dalam pertemuan KTT 26-28 Oktober 2021 mendatang. /Pixabay/nguyenthuantien.

PR DEPOK - Negara-negara dalam Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) akan undang perwakilan non-politik dari Myanmar pada Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT).

Dalam undangan ASEAN kepada perwakilan non-politik Myanmar pada KTT, nama pemimpin kudeta, Min Aung Hlaing, tidak disebutkan di pertemuan tersebut.

Tak ada nama Min Aung Hlaing dalam undangan ASEAN kepada perwakilan non-politik Myanmar pada KTT ini menandai penghinaan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Baca Juga: POPULER HARI INI: Info Pembukaan Kartu Prakerja Gelombang 22 hingga Sinopsis Film A Simple Favor

Keputusan yang diambil para menteri luar negeri dari ASEAN ini juga menandai sebagai langkah berani untuk blok yang didorong oleh konsesus.

Pasalnya selama ini ASEAN menerapkan kebijakan keterlibatan dan non-intervensi di negara-negara anggota.

Kemenlu Singapura mengatakan langkah mengecualikan Min Aung Hlaingadalah keputusan yang sulit, tetapi perlu untuk menegakkan kredibilitas ASEAN.

Ketua ASEAN saat ini, Brunei, turut memberikan pernyataan terkait undangan kepada perwakilan non-politik dari Myanmar ini.

Baca Juga: Ramalan Karier dan Keuangan 6 Zodiak 17 Oktober 2021: Gemini, akan Terima Kabar Baik Terkait Pekerjaan

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Al Jazeera, ia mengatakan tokoh non-politik dari Myanmar akan diundangn ke KTT pada 26 hingga 28 Oktober 2021 mendatang.

“Karena tidak ada kemajuan yang cukup serta kekhawatiran atas komitmen Myanmar, beberapa negara anggota ASEAN merekomendasikan agar kami memberi ruang kepada Myanmar untuk memulihkan urusan dalam negerinya dan kembali normal,” kata dia.

Brunei menambahkan bahwa beberapa negara anggota telah menerima permintaan dari Pemerintah Persatuan Nasional Myanmar, yang dibentuk oleh penentang pemerintah militer, untuk menghadiri KTT tersebut.

Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu, Aurelie Moeremans Akui Pernah Jalani Hubungan Toxic: Dulu Waktu Aku Umur 17 Tahun

Sementara itu, Zaw Min Tun, juru bicara pemerintah militer Myanmar, menyalahkan "intervensi asing" atas tidak diundangnya Min Aung Hlaing dari KTT.

Zaw Min Tun mengungkapkan bahwa Amerika Serikat (AS) dan perwakilan Uni Eropa (UE) telah menekan 10 pemimpin negara anggota ASEAN.

“Sebelumnya, kami mengetahui bahwa beberapa utusan negara ASEAN saling bertemu dengan urusan luar negeri AS dan mendapat tekanan dari UE,” ujarnya tegas.

Diketahui sebelumnya, lebih dari 1.000 warga sipil telah tewas dan ribuan ditangkap oleh pasukan keamanan Myanmar, menurut PBB.

Baca Juga: 5 Gejala Stroke yang Jarang Disadari, Nomor Tiga Paling Tidak Disangka

Seorang analis urusan globan di Konsultan Solaris Strategis Singapura, Mustafa Izzuddin, turut memberikan komentar soal tidak ada nama Min Aung Hlaing dari KTT.

Mustafa Izzuddin menyebut pengecualian tersebut sebagai suatu "langkah sementara" politik bagi ASEAN untuk meredakan kritik internasional.

“Ini memastikan reputasi regional [ASEAN] sebagai organisasi yang masih dapat memainkan peran aktif dalam urusan Asia Tenggara,” katanya.

Lebih lanjut, ia menyebutkan langkah itu mengirim "sinyal politik" kepada pemerinta militer Myanmar bahwa ASEAN bukan negara yang bisa didesak.

Baca Juga: DKI Jakarta Tuan Rumah Formula E 2022, Adhie Massardi: Memang Anies Baswedan Dapat Kepercayaan Internasional?

Selain itu, katanya, langkah ASEAN menunjukkan bahwa Myanmar harus menunjukkan keseriusan dan komitmennya untuk meluncurkan rencana lima poin.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler