Militer Maritim Pakistan Tembak Kapal Penangkap Ikan India, Satu Nelayan Tewas Terbunuh

9 November 2021, 19:53 WIB
Ilustrasi - Seorang nelayan di India dilaporkan tewas terbunuh dalam penembakan yang dilakukan militer maritim Pakistan. /Pixabay/Quangpraha./

PR DEPOK - Seorang nelayan di India tewas terbunuh dan satu lainnya terluka dalam penembakan yang dilakukan oleh militer maritim Pakistan.

Menurut polisi bagian Gujarat, India, insiden seorang nelayan tewas itu terjadi ketika para militer maritim Pakistan melepaskan tembakan ke sebuah kapal penangkap ikan di Laut Barat.

Seorang nelayan bernama Dilip Natu Solanki yang terluka telah melaporkan kepada polisi Gujarat atas tuduhan pembunuhan dan percobaan pembunuhan terhadap 10 personel badan keamanan maritim Pakistan (PMSA).

Baca Juga: Fadli Zon Kritik Densus 88 yang Setiap Hari Tangkap Teroris: Mau Teror Siapa? Malah Lawan Kotak Amal dan Kurma

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari The Independent, pejabat PMSA mengonfirmasi beberapa kapal penangkap ikan ilegal India dicegat di wilayah maritim timur pada 5 November 2021, tetapi menegaskan tak mengetahui satu nelayan telah terbunuh.

Sementara Penjaga Pantai India (ICG) mengkonfirmasi insiden itu dalam sebuah pernyataan resmi, tanpa memberikan rincian.

“Kasus ini sedang diselidiki oleh otoritas polisi dan kru sedang diwawancarai bersama. Rincian dapat dibagikan hanya setelah penyelidikan selesai,” kata ICG.

"Seorang nelayan dari Maharashtra, yang berada di kapal penangkap ikan Jalpari, tewas setelah personel PMSA menembaki dia dan awak lainnya pada Sabtu malam," ujar inspektur polisi Devbhumi Dwarka Sunil Joshi.

Baca Juga: Husin Shihab Bahas Deforestasi di Era Jokowi: Sejak Dipimpin Beliau Tak Pernah Dengar Ada Kebakaran Hutan

Di sisi lain, India telah mengambil catatan serius tentang insiden itu dan pemerintah akan menangani masalah ini secara diplomatis dengan pihak Pakistan, kata seorang sumber pemerintah.

Nelayan yang meninggal itu diidentifikasi bernama Sridhar Ramesh Chamre, 32, dan jenazahnya telah dibawa kembali ke pelabuhan Okha di negara bagian Gujarat, India barat.

"Salah satu kapal bernama PADMANI KOPA yang tidak mengikuti instruksi telah ditangkap dan telah diserahkan ke Polisi pada 6 November untuk proses hukum lebih lanjut," ungkap PMSA dalam sebuah pernyataan.

“PMSA tidak mengetahui adanya insiden di mana seseorang terbunuh atau terluka," ucap dia melanjutkan.

Baca Juga: Tak Lagi Tinggal di Rumah Raffi Ahmad, Dimas Ahmad: Manusia Harus Punya Privasi

Lebih lanjut, dokumen resmi kapal yang ditangkap tidak menunjukkan nama seperti yang diklaim oleh beberapa media asing, klaim agensi Pakistan yang mengetahui insiden tersebut.

Solanki, yang sedang menjalani perawatan untuk cederanya, mengatakan dalam pengaduannya bahwa tujuh nelayan berada di kapal Jalpari dekat perbatasan internasional untuk menangkap ikan ketika 10 personel PMSA di atas dua kapal melepaskan tembakan.

Manish Lodhari, seorang pemimpin nelayan di Porbandar, mengatakan enam nelayan di atas kapal penangkap ikan lainnya disandera oleh Pakistan serta kapalnya telah disita.

Hingga berita ini beredar, pejabat India belum mengeluarkan pernyataan resmi tentang insiden tersebut.

Baca Juga: Heran Habib Rizieq Koar-koar dari Penjara tuk Boikot Letjen Dudung-Kapolda Metro, Guntur: Saya Menuntut...

Diketahui, hal ini bukan insiden pertama ketika nelayan kedua negara terjebak dalam persilangan antara India dan Pakistan.

Lebih dari 632 nelayan dari India dan Pakistan masih ditahan di penjara di masing-masing kedua negara, menurut International Maritime Boundary Line (IMBL).

Ada sekitar 558 nelayan India yang saat ini ditahan di berbagai penjara Pakistan dan 74 warga negara Pakistan dipenjara di India.

Nelayan dari kedua negara sering berakhir melanggar perbatasan internasional. Para pelaut mengandalkan GPS untuk mengidentifikasi wilayah tetapi ada kemungkinan besar itu tidak berfungsi karena situasi cuaca buruk di laut.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: The Independent

Tags

Terkini

Terpopuler