PR DEPOK - Pemerintah Korea Selatan tengah melakukan penyelidikan atas pendaratan darurat jet tempur berteknologi canggih tipe F-35.
Insiden yang mendebarkan pada Selasa, 4 Januari 2022 lalu di pangkalan angkatan udara di bagian barat Korea Selatan membuat jet tempur F-35 dilarang terbang.
Diketahui sebelumnya, terjadi pendaratan darurat ketika roda pendarat jet tempur F-35 milik Korea Selatan mengalami malfungsi.
Baca Juga: Anang Hermansyah Rela Tampil Botak demi Ashanty, Ini Alasannya
Ketika itu, sang pilot memilih untuk tidak mengeluarkan roda pendaratan tetapi lebih memutuskan mendaratkan jet tempur F-35 itu dengan bagian perut pesawat.
"Dengan penyelidikan yang sedang berlangsung, seluruh armada F-35 ditangguhkan dari penerbangan," kata seorang pejabat kementerian pertahanan sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari The Straits Times pada Rabu, 5 Januari 2022.
Diketahui, Korea Selatan telah memesan 40 varian F-35 dari perusahaan Amerika Lockheed Martin pada 2014 lalu dengan menerima batch pertama lima tahun kemudian.
Baca Juga: 12 Manfaat Jus Semangka bagi Kesehatan, Salah Satunya untuk Mencegah Penyakit Kanker
Wakil kepala staf Angkatan Udara Republik Korea Selatan Shin Ok-chul berbagi rincian insiden dramatis dalam agenda sidang parlemen hari ini.
F-35A terbang di ketinggian rendah ketika pilot mendengar ledakan, mendorongnya untuk memeriksa sistem pesawat.
"Semua sistem telah berhenti bekerja kecuali kontrol penerbangan dan mesin," ujarnya.
Shin menambahkan bahwa pilot kemudian memilih untuk tidak mengeluarkan dan memutuskan untuk mencoba pendaratan perut.
Baca Juga: Tanggapan Ulama Banten Soal Penangkapan Bahar Smith: Kita Hormati dan Apresiasi Tindak Tegas Polri
Militer menyemprotkan busa khusus di landasan pacu pangkalan angkatan udara untuk mencegah ledakan dari gesekan yang disebabkan oleh pesawat yang melakukan kontak dengan permukaan dengan kecepatan tinggi.
Wakil kepala staf Angkatan Udara Republik Korea Selatan itu mengungkapkan itu merupakan indisen pertama kalinya pendaratan perut yang dilakukan pada jet tempur F-35.
F-35 Lightning II supersonik adalah salah satu pesawat tempur paling kuat dan gesit di dunia, yang menampilkan teknologi siluman dan komunikasi canggih.
Sementara biaya per unitnya telah turun dalam beberapa tahun terakhir. F-35 dianggap sebagai sistem senjata paling mahal yang pernah dikembangkan oleh Amerika Serikat.
Sebelum insiden Korea Selatan, kecelakaan juga terjadi pada jet tempur tipe F-35B milik Inggris.
Jet tempur tipe F-35B Inggris itu dikabarkan jatuh di Laut Mediterania saat lepas landas dari kapal induk HMS Queen Elizabeth.
Baca Juga: Konsisten Desak Ferdinand Hutahaean Masuk Bui, Haris Pertama: Kau Memang Selalu Buat Gaduh
Menurut laporan, sang pilot berhasil melontarkan diri dengan selamat.***