Korea Utara Menguji Coba Rudal Hipersonik dengan Hulu Ledak di Tengah Kecaman Internasional

6 Januari 2022, 13:11 WIB
Ilustrasi rudal hipersonik yang diluncurkan oleh Korea Utara. /Ilustrasi. Pixabay/scholty1970

PR DEPOK - Korea Utara dilaporkan telah menguji coba rudal hipersonik berdasarkan laporan pada Kamis, 6 Januari 2022 dalam uji senjata besar pertama bersenjata nuklir tahun ini.

Uji coba yang dilakukan oleh Korea Utara adalah uji coba kedua yang dilaporkan dari apa yang diklaim Pyongyang sebagai rudal hipersonik, karena mengejar teknologi canggih meskipun ada sanksi dan kecaman internasional.

Menurut laporan, rudal hipersonik bergerak jauh lebih cepat dan lebih gesit daripada yang standar, membuat mereka jauh lebih sulit untuk sistem pertahanan rudal, di mana Amerika Serikat menghabiskan miliaran untuk mencegat.

Baca Juga: Atta Halilintar Ceritakan Kondisinya Pasca Tanam Rambut: Kepalaku Rada Bengkak, 10 Hari Nggak Boleh Keramas

Rudal yang ditembakkan pada hari Rabu membawa "hulu ledak meluncur hipersonik" yang "tepatnya mencapai target 700 km", kantor berita resmi Korea (KCNA) melaporkan, tanpa mengidentifikasi peluncurnya.

Hulu ledak juga menunjukkan kemampuan 'baru', bergerak 120 km ke samping setelah terlepas dari peluncur untuk menyerang target, tambahnya.

“Keberhasilan berturut-turut dalam uji peluncuran di sektor rudal hipersonik memiliki signifikansi strategis,” kata KCNA.

Baca Juga: Film Spider-Man No Way Home Diperkirakan Masih Terus Berada di Puncak Box Office dan Mendulang Kesuksesan

Rudal hipersonik terdaftar di antara tugas 'prioritas utama' untuk senjata strategis dalam rencana lima tahun Korea Utara saat ini, dan Korea Utara mengumumkan uji coba pertamanya, yaitu Hwasong-8 pada September tahun lalu.

Peluncuran hari Rabu juga menguji "sistem ampul bahan bakar di bawah kondisi cuaca musim dingin", menurut KCNA.

Sistem ampul melibatkan tabung propelan yang terpasang pada rudal saat diproduksi, dan dapat menghilangkan kebutuhan untuk mengisi bahan bakar di lokasi peluncuran.

Baca Juga: Undang Sri Mulyani, Deddy Corbuzier Salfok dengan Jam Tangan 'Murah' Menkeu: Segitunya Gaji Menteri?

Ini menawarkan keunggulan dibandingkan rudal berbahan bakar cair biasa yang harus dimuat dengan propelan di tempat tepat sebelum peluncuran.

Hal tersebut merupakan proses yang memakan waktu yang memberi musuh banyak kesempatan untuk menemukan dan menghancurkannya.

Sementara itu, tergantung pada desainnya, rudal hipersonik dapat membawa hulu ledak konvensional dan nuklir, dan memiliki potensi untuk mengubah keseimbangan strategis.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Reuters KCNA

Tags

Terkini

Terpopuler