Salju dan Banjir Melanda Afghanistan, Taliban: Dunia Harus Memberi Bantuan Kemanusiaan Tanpa Bias Politik

8 Januari 2022, 14:22 WIB
Ilustrasi warga Afghanistan. Taliban meminta dunia internasional untuk membantu rakyat Afghanistan secara kemanusiaan tanpa adanya bias politik. /REUTERS/Guglielmo Mangiapane/File Photo

PR DEPOK – Taliban meminta agar bantuan kemanusiaan darurat ke Afghanistan diberikan tanpa apa yang mereka sebut sebagai bias politik.

Pasalnya, menurut Taliban, salju dan banjir baru-baru ini telah memperburuk penderitaan rakyat Afghanistan.

Sejak Taliban menguasai Afghanistan pada pertengahan Agustus, negara itu telah jatuh ke dalam kekacauan keuangan, dengan inflasi dan pengangguran melonjak.

Miliaran dolar aset negara telah dibekukan oleh Amerika Serikat, sementara pasokan bantuan sangat terganggu.

Baca Juga: Hati-Hati! Kriteria Pendaftar ini Tidak Akan Lolos Seleksi Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 23

Badan-badan bantuan global telah memperingatkan bahwa lebih dari setengah dari 38 juta orang Afghanistan diperkirakan akan menghadapi kelaparan musim dingin ini.

Dalam pidatonya, wakil perdana menteri Abdul Ghani Baradar mengatakan dunia memiliki kewajiban untuk membantu.

"Di berbagai tempat saat ini, orang tidak memiliki makanan, akomodasi, pakaian hangat, atau uang," kata Baradar, dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari Channel News Asia.

Baca Juga: Ussy Sulistiawaty Ragu Izinkan Anak Pertamanya Punya Instagram, Andhika Pratama: Siap-Siap Jadi Bapak Rese!

"Dunia harus mendukung rakyat Afghanistan tanpa bias politik dan melaksanakan kewajiban dengan memberi bantuan kemanusiaan mereka," tambahnya

Salju telah menyelimuti sebagian besar Afghanistan tengah dan utara dalam beberapa hari terakhir sementara banjir telah mempengaruhi bagian selatan.

Banyak warga Afghanistan berjuang untuk membeli pemanas, dan negara itu menghadapi pemadaman listrik secara teratur.

Baca Juga: Tolak Lakukan Pembicaraan, Presiden Kazakhstan Perintahkan Pasukannya Tembak Mati Pengunjuk Rasa

Baradar mengatakan cuaca telah memperburuk situasi sensitif rakyat Afghanistan, menambahkan bahwa Taliban siap membantu distribusi bantuan internasional di seluruh negeri.

"Kami menyerukan kepada masyarakat internasional, LSM dan semua negara untuk tidak melupakan orang-orang miskin kami," ujar Baradar.

Kabul, yang tidak pernah melihat hujan salju secara teratur selama bertahun-tahun, pada Jumat tertutup salju tebal, mempengaruhi lalu lintas udara dan jalan dan memaksa bisnis tutup.

Baca Juga: Ikatan Cinta 8 Januari 2022: Al Pecat Rendy, Andin Susun Rencana Bongkar Identitas Jessica

Belum ada negara yang secara resmi mengakui pemerintah Taliban dan para diplomat menghadapi tugas sulit menyalurkan bantuan ke ekonomi yang dilanda tanpa menopang kelompok tersebut.

Namun pada bulan Desember, negara-negara Muslim memutuskan untuk bekerja dengan PBB untuk mencoba membuka aset yang dibekukan, terutama yang disimpan di Amerika Serikat.

Pertemuan khusus 57-anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) adalah konferensi terbesar di Afghanistan sejak pemerintah yang didukung AS sebelumnya jatuh pada Agustus dan Taliban kembali berkuasa.

Baca Juga: Raffi Ahmad Sebut Rayyanza Bisa Sembuh Lebih Cepat Setelah Disunat, Ternyata Gegara Ini: Kan Masih Kecil

Juga pada bulan Desember, Dewan Keamanan PBB dengan suara bulat mengadopsi resolusi yang diusulkan AS untuk membantu bantuan kemanusiaan menjangkau warga Afghanistan yang putus asa, sambil berusaha menjaga dana dari tangan Taliban.

Resolusi itu disambut oleh otoritas Taliban sebagai langkah baik.

Resolusi Dewan Keamanan memungkinkan bantuan untuk mencapai negara itu selama satu tahun tanpa melanggar sanksi internasional yang bertujuan untuk mengisolasi Taliban.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Channel News Asia

Tags

Terkini

Terpopuler