Korea Selatan Akan Uji 200 Ribu Anggota Sekte saat Virus Corona Menjadi Ketakutan Nyata

25 Februari 2020, 15:13 WIB
RIBUAN pasangan menghadiri acara pernikahan massal yang diselenggarakan Federasi Keluarga untuk Perdamaian dan Unifikasi Dunia, juga dikenal sebagai Gereja Unifikasi, di Korea Selatan.* /AFP/

PIKIRAN RAKYAT - Korea Selatan telah meningkatkan aturan penanganan maksimal untuk mengendalikan virus corona dengan rencana menguji sekitar 200 ribu anggota gereja rahasia yang diyakini sebagai pusat penyebaran wabah tersebut.

Seiring dengan anggaran darurat dan penumpasan pada penimbunan masker wajah, pemerintah di Seoul akan menguji anggota Gereja Shincheonji Yesus.

Hal ini dilakukan setelah pendirinya setuju untuk memberitakan otoritas dengan nama-nama semua anggotanya di negara itu.

Baca Juga: Bayi Ajaib di Tiongkok Selamat meski Lahir dari Ibu Penderita Virus Corona

Itu terjadi ketika pasar keuangan melihat kerugian besar di Asia Afrika Pasifik pada Selasa, 25 Februari 2020 karena kekhawatiran virus corona menyebar lebih luas dari Tiongkok.

Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari The Guardian Selasa, 25 Februari 2020 Nikkei di Tokyo turun 3,3 persen sementara Shanghai Composite merosot 2 persen.

Saham-saham di Australia turun 1,6 persen dan Hong Kong juga berada di zona merah, meskipun perdagangan berjangka menunjukkan pemulihan di kemudian hari di pasar Eropa dan AS.

Baca Juga: Pulau Sebaru, Eks Lokasi Rehabilitasi Narkoba yang Akan Dijadikan Lokasi Karantina 266 WNI Kapal Diamond Princess

Terkait ketakutan virus corona, di Tiongkok di mana 71 kematian baru dan 508 kasus baru dilaporkan pada Selasa ini.

Para pejabat kesehatan mengatakan bahwa pengawasan ketat dan langkah-langkah pencegahan akan tetap dilakukan di provinsi Hubei, pusat wabah bermula.

Komisi kesehatan nasional Tiongkok menambahkan, pihaknya juga akan ketat mengontrol perpindahan orang di Wuhan dan kota-kota lain di provinsi Hubei dengan kontrol lalu lintas yang ada.

Baca Juga: Proyek Sodetan Baru Setengah Jalan, Balai Sungai Ciliwung Masih Tunggu Keputusan Anies Baswedan

Di Universitas Tianjin, yang berdekatan dengan Beijing, para ilmuwan mengatakan mereka telah mengembangkan vaksin orang untuk virus corona.

Profesor yang memimpin proyek tersebut Huang Jinhai mengatakan vaksin itu juga bisa berfungsi sebagai terapi potensial bagi pasien yang terinfeksi.

Media pemerintah Tiongkok mengatakan universitas sedang mencari mitra untuk menjalankan uji klinis.

Baca Juga: Banjir Jakarta Turut Genangi Jalur Rel, Berikut Rekayasa Operasi KRL

Korea Selatan melaporkan 60 kasus baru pada Selasa, 25 Februari 2020 dengan 16 kasus di kota tenggara Daegu. Di mana Gereja Shincheonji berada, dan 33 kasus di antaranya berasal dari provinsi sekitar Gyeongsang utara, kata pusat pengendalian penyakit Korea Selatan.

Korea Selatan kini memiliki lebih dari 890 kasus, jumlah terbesar di luar Tiongkok. Seorang pasien dari sebuah rumah sakit di provinsi Gyeongsang Utara menjadi orang kesembilan yang meninggal.

Pemerintah merencanakan untuk melakukan tes virus corona pada semua angota gereja tersebut secepat mungkin.

Baca Juga: Akibat Virus Corona, Pemrotes di Ukraina Lempari Bus yang Berisi Warga Tiongkok dengan Batu

"Kami terus-menerus meminta daftar berdasarkan penilaian kami bahwa sangat penting untuk menguji semua anggota gereja untuk menahan penyebaran virus dan mengurangi kecemasan publik," menurut penyataan pemerintah Korea Selatan.

Gereja yang telah mendapatkan kritik publik atas penanganan wabahnya, meminta pemerintah untuk memastikan detail pribadi. Diperkirakan anggota tersebut berjumlah 215 ribu orang.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: The Guardian

Tags

Terkini

Terpopuler