Tuduh Kelompok Radikal Israel Ingin Usir Umat Kristiani, Pemimpin Gereja Ortodoks Yunani: Mereka Tebar Ancaman

10 Januari 2022, 18:00 WIB
Ilustrasi kota tua Yerussalem. /IrinaUzv/Pixabay

PR DEPOK - Patriark Gereja Ortodoks Yunani Yerusalem menuduh kelompok radikal ekstremis Israel menebarkan ancaman dan ketidaknyamanan bagi umat Kristiani.

Menurut Sabda Bahagia, Theophilos III, kelompok radikal ekstrimis Israel mengancam kehadiran orang-orang Kristen di kota suci Yerusalem.

Dalam sebuah kolom tabloid yang dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Middle East Monitor pada Senin, 10 Januari 2022, Patriark Ortodoks Yunani Yerusalem itu meyakini kelompok radikal Israel memiliki tujuan untuk mengusir umat Kristiani.

Baca Juga: Bacakan Pledoi Terkait Kasus Kecelakaan Laura Anna, Gaga Muhammad: Ada Pihak Lain yang Lalai

Kelompok radikal Israel diyakini olehnya bahwa visi mereka mengusir semua komunitas Kristen dari kota tua Yerusalem yang memiliki situs-situs suci bagi Yudaisme, Kristen, dan Islam.

"Kehadiran kami di Yerusalem berada di bawah ancaman. Gereja-gereja kami diancam oleh kelompok radikal ekstremis Israel. Di tangan para ekstremis Zionis ini, komunitas Kristen di Yerusalem sangat menderita"

"Saudara dan saudari kita adalah korban kejahatan kebencian. Gereja-gereja kita secara teratur dinodai dan dirusak. Kita sering menjadi sasaran intimidasi," tulis sang Patriark dalam artikel yang diterbitkan sehari setelah perayaan Natal Ortodoks Yunani.

Baca Juga: Laporan Jokowi Soal Penanganan Pandemi Covid-19: Waspadai Varian Omicron

Kritik Theophilos III lebih pribadi dan tajam daripada pernyataan kolektif yang dikeluarkan oleh kepala gereja lain di Yerusalem sebelum Natal.

Pernyataan mereka berbicara tentang serangan yang sering dan berkelanjutan oleh kelompok-kelompok radikal pinggiran, tetapi mereka tidak mengidentifikasikannya sebagai orang Israel.

Sementara itu, sebuah laporan Departemen Luar Negeri AS yang diterbitkan tahun lalu tentang kebebasan beragama di seluruh dunia mengatakan para pendeta dan peziarah Kristen terus melaporkan bahwa orang Yahudi ultra-Ortodoks di Yerusalem sering melecehkan atau meludahi mereka.

Baca Juga: DJP Kemenkeu Sebut Pajak Penghasilan dari 2.118 WP Telah di Setorkan Melalui PPS, Simak Penjelasannya

Kelompok-kelompok gereja selama beberapa waktu melaporkan serangan vandalisme di tempat-tempat keagamaan di kota itu.

Di lain sisi, pernyataan Patriark Gereja Ortodoks Yunani tersebut ditolak oleh Kementerian Luar Negeri Israel sebagai tuduhan yang tidak berdasar.

"Sejak berdirinya Negara Israel, kami telah berkomitmen untuk kebebasan beragama dan beribadah untuk semua agama, serta untuk memastikan kebebasan akses ke tempat-tempat suci," ujar perwakilan kementerian itu.

Baca Juga: Dugaan Pelecehan Seksual terhadap Anak di Bawah Umur Kembali Terjadi di Bandung, Tersangka Kabur dari TKP

Theophilos III mengatakan para radikal yang dia kritik tidak mewakili negara Israel atau orang-orang Yahudi.

Ia menyerukan Yerusalem untuk tetap menjadi 'komunitas mosaik' yang beragam dari Yudaisme, Kristen, dan Islam.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Middle East Monitor

Tags

Terkini

Terpopuler