Penemuan Fosil di Australia Diyakini Mampu Jelaskan Masa Lalu dan Masa Depan

12 Januari 2022, 20:55 WIB
Ilustrasi fosil. /photosforyou/Pixabay

PR DEPOK - Harta karun berupa fosil yang ditemukan di pedalaman Australia diperkirakan akan menyoroti era kehidupan yang berbeda.

Dewasa ini, Australia lebih dikenal sebagai wilayah pinggiran yang sepi jika dibandingkan dengan benua-benua lainnya. Penemuan fosil sepertinya akan menyinari periode kehidupan yang sangat kaya dan beragam.

Fosil yang awet secara alami itu ditemukan dalam kondisi yang sangat baik mengandung spesies baru, spora serbuk sari, isi perut, dan sel. Bahkan memungkinkan para ilmuwan mengetahui warna spesimen.

Baca Juga: Erick Thohir Temui Jaksa Agung ST Burhanuddin Terkait Dugaan Korupsi Garuda: Kami Serahkan Bukti-bukti Audit

Penemuan fosil terbaru ditemukan di McGraths Flat, dekat Kota Gulgong, New South Wales, Australia dilaporkan berumur antara 11-16 juta tahun.

Fosil-fosil tersebut membuktikan bahwa wilayah tersebut yang sekarang menjadi gurun gersang merupakan rumah bagi hutan hujan purba.

"Banyak dari fosil yang kami temukan merupakan hal baru bagi sains, termasuk jenis laba-laba trapdoor, jangkrik raksasa, tawon, dan berbagai jenis ikan," ujar Dr. Matthew McCurry sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Sputnik.

Baca Juga: Wanita Muda di Korea Selatan Ditemukan dengan Telinga Terpotong di Klub Malam Gangnam

Ahli paleontologi Museum Australia (AM) dan Universitas New South Wales (UNSW) itu menambahkan bahwa sampai saat ini sulit untuk dijelaskan bentuk ekosistem purba yang telah banyak ditemukan.

"Kami belum sepenuhnya memahami bagaimana bentuk ekosistem purba ini, namun tingkat pelestarian di situs fosil baru ini menunjukkan kondisi yang terpelihara dengan baik," tutur McCurry.

Associate professor Michael Frese, yang pertama kali mencitrakan fosil, menjelaskan cara  tim peneliti dapat mencapai tingkat detail temuan itu.

Baca Juga: Pembatalan Larangan Ekspor Batu Bara Kesankan Jokowi Sudah Tak Miliki Wibawa, Yan Harahap: Cuma Petugas

“Dengan menggunakan mikroskop elektron, saya dapat menggambarkan sel-sel individu tumbuhan, hewan, atau kadang-kadang struktur subselular yang sangat kecil"

“Fosil juga melestarikan bukti interaksi antar spesies. Misalnya, kita memiliki isi perut ikan yang diawetkan di dalam ikan, artinya kita bisa mengetahui apa yang mereka makan," ujar Frese.

Sementara itu, Direktur Eksekutif untuk sains di Royal Botanic Gardens Victoria, David Cantrill, percaya penemuan fosil dapat membantu Australia lebih memahami masa depannya.

Baca Juga: 4 Kesalahan Kesehatan yang Harus Dihindari di Tahun 2022 Demi Hidup Berkualitas

“Fosil tumbuhan McGraths Flat memberi kita jendela ke vegetasi dan ekosistem dunia yang lebih hangat, yang kemungkinan akan kita alami di masa depan,"

"Pelestarian fosil tumbuhan itu unik dan memberikan wawasan penting tentang periode waktu di mana catatan fosil di Australia agak buruk,” kata Cantrill.

Menurut sampel serbuk sari prasejarah, wilayah Australia menunjukkan tanda-tanda mengering saat iklim mulai mendingin selama era yang dikenal sebagai zaman Miosen.

Baca Juga: Biografi Lengkap Ardhito Pramono, Salah Satu Pemeran Dear Nathan yang Terjerat Kasus Narkorba

Periode tersebut merupakan era geologi yang lebih hangat dibandingkan saat ini, tetapi terus mendingin menuju zaman Pleistosen yang umumnya dikenal sebagai Zaman Es.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Sputnik

Tags

Terkini

Terpopuler