Malaysia Terapkan Lockdown Selama Dua Pekan Cegah Penyebaran Virus Corona

17 Maret 2020, 07:27 WIB
MENARA Kembar Petronas di Kuala Lumpur, Malaysia.* /PIXABAY/

PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Malaysia meminta masyarakat tinggal di rumah selama dua pekan guna menghentikan penyebaran virus corona.

Chanel News Asia melaporkan, Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin mengatakan, keputusan tersebut diambil pemerintah Malaysia demi mencegah penyebaran virus corona.

"Lockdown terhitung sejak tanggal 18 hingga 31 Maret 2020," kata Muhyiddin Yassin.

Baca Juga: Idris Elba Mengaku Positif Virus Corona

Keputusan tersebut diambil karena peningkatan kasus virus corona di sejumlah negara. Dia tidak akan menunggu hingga situasi serupa terjadi di Malaysia.

"Keputusan ini memang harus diambil demi mencegah jumlah orang terinfeksi dan korban meninggal terus meningkat di Malaysia," ujarnya.

Muhyiddin Yassin berharap seluruh warganya memahami keputusan itu. Dia menyadari keputusan tersebut sedikit merepotkan rutinitas sehari-hari masyarakat di Malaysia.

"Mohon bersabar, tindakan ini diambil pemerintah demi mengurangi penyebaran virus corona yang dapat membunuh rakyat kami," ucapnya.

Baca Juga: Siaga Virus Corona, Wali Kota Depok Mohammad Idris Rinci Kasus Terbaru 3 Warga Positif dan 66 Masuk Kategori ODP

Lebih lanjut, Muhyiddin Yassin yang belum lama ini dilantik sebagai Perdana Menteri Malaysia itu melarang seluruh warga Malaysia sejak tanggal diberlakukannya lockdown ke luar negeri.

Sementara, untuk warganya yang berencana kembali dari luar negeri, mereka harus melakukan pemeriksaan serta menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing sesuai protokol yang berlaku selama 14 hari.

Bahkan, sementara waktu pemerintah melarang keras warga negara asing yang berencana datang ke negaranya.

Baca Juga: Kota Depok Siaga Virus Corona, Mohammad Idris Minta Warganya Tak Keluar Daerah

Sejumlah acara yang akan mengundang banyak orang untuk sementara ditunda, termasuk salat Jumat. Aktivitas sekolah dan pendidikan lainnya juga sementara waktu ditutup.

"Terkecuali supermarket, toko kelontong, serta toko serba ada yang menyediakan kebutuhan sehari-sehari untuk warga Malaysia," katanya.

Saat ini Malaysia menjadi negara pertama di Asia Tenggara dengan jumlah kasus terinfeksi terbanyak yaitu mencapai 553 kasus.

Lonjakan kasus terinfeksi terjadi pada Minggu, 15 Maret 2020 sebanyak 190 temuan pasien baru.***

Editor: Yusuf Wijanarko

Tags

Terkini

Terpopuler