Wanita 29 Tahun yang Tidak Divaksin Meninggal Dunia di Singapura, Jadi Kasus Kematian Pertama Omicron

22 Januari 2022, 17:10 WIB
Ilustrasi Omicron.* Kasus Covid-19 varian Omicron yang berasal dari transmisi atau penularan lokal di Jawa Barat (Jabar) bertambah menjadi delapan orang. /Pixabay/Alexandra_Koch

PR DEPOK - Seorang wanita berusia 92 tahun di Singapura meninggal dunia setelah terinfeksi virus Covid-19 varian Omicron, menurut Kementerian Kesehatan (MOH).

Diketahui wanita itu tidak divaksinasi, tanpa riwayat medis yang diketahui.

Setelah diselidiki, dokter menyimpulkan bahwa kematian itu karena infeksi Covid-19, dengan varian Omicron.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Besok Minggu 23 Januari 2022, Sagitarius, Scorpio, Libra: Jauhi Orang Negatif

Selain itu, wanita tersebut adalah kematian Omicron pertama yang dilaporkan di Singapura.

Sebelumnya, wanita itu tertular virus dari anggota keluarga, dan meninggal sekitar 10 hari kemudian pada 20 Januari 2022.

Depkes menyampaikan belasungkawa terdalam mereka kepada keluarga wanita dan orang-orang terkasih.

Baca Juga: Cara Daftar Kartu Prakerja 2022 Lewat HP untuk Dapat Total Bantuan Rp3,55 Juta

"Kementerian Kesehatan dan petugas kesehatan kami akan terus melakukan apa pun yang kami bisa untuk merawat semua pasien kami," katanya yang dikutip dari Mothership.

Mulai 21 Januari, Depkes akan menghentikan praktiknya saat ini yang menyoroti jumlah kasus varian Omikron yang merupakan bagian dari kasus Covid-19 harian.

Hal ini disebabkan varian Omicron mendominasi gelombang infeksi saat ini.

Baca Juga: Lee Zii Jia Mundur dari BAM, Legenda Bulutangkis Malaysia Lee Chong Wei Buka Suara

Pembaruan MOH sekarang juga akan mencakup kasus Covid-19 baru yang telah dikonfirmasi melalui tes PCR, serta kasus GP-Protokol 2 baru, yang mencakup individu yang berisiko rendah dan dengan gejala ringan.

Akibatnya, Depkes mengatakan akan "tepat waktu" untuk mempublikasikan jumlah kasus positif ART, di samping jumlah kasus positif PCR.

Depkes memperkirakan jumlah kasus yang terinfeksi akan meningkat tajam, dan kasus dapat berlipat ganda setiap dua hingga tiga hari, dan berpotensi mencapai 10.000 hingga 15.000 kasus setiap hari.***

Editor: Imas Solihah

Sumber: Mothership

Tags

Terkini

Terpopuler