Kunci Sukses Korea Selatan Tangani Virus Corona, Tidak Hanya Andalkan Rapid Test Tetapi Kerja Sama Apik Tenaga Medis Hingga Masyarakat

21 Maret 2020, 11:16 WIB
KLINIK Drive Thru di Korea Selatan untuk memeriksakan virus corona di negara tersebut.* /The Korea Herarld/

PIKIRAN RAKYAT – Korea Selatan masuk dalam 5 negara dengan dampak terbesar akibat penyebaran virus corona beberapa waktu lalu setelah menyebar masif dari Kota Daegu.

Namun kini Korea Selatan telah berhasil menekan angka penularan virus dengan jumlah yang signifikan.

Jumlah kasus pasien positif terinfeksi virus corona pada Maret 2020 ini berkurang drastis dibandingkan bulan Februari lalu. Meski kini, jumlah pasien di Korea Selatan mencapai 8.799 kasus dengan 102 kematian. 

Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana, penanganan kasus infeksi virus corona di Korea Selatan mengundang apresiasi dunia internasional dan para pakar kesehatan dunia.

Baca Juga: Imam Masjid Istiqlal: Jaga Jarak 2 Meter Jika Tetap Laksanakan Salah Berjamaah 

Kunci sukses penanganan di Korea Selatan fokus terhadap sejumlah upaya memaksimalkan bidang kesehatan, informasi publik, hingga keterlibatan masyarakat secara aktif.

Dalam bidang kesehatan, Pemerintah Korea Selatan memastikan kesiapan tenang medis terlebih dahulu.

Kemudian mengerahkan para tenaga medis tersebut untuk menutup kekurangan personel di Kota Daegu dan seluruh penjuru di Provinsi Gyeongsang Utara yang menjadi episentrum penyebaran virus corona di negara tersebut.

Personel tambahan tersebut berasal dari kota dan provinsi lain dengan tingkat risiko penyebaran yang tergolong rendah.
Kebijakan untuk melibatkan para dokter dan perawat juga terbukti sangat membantu penanganan terhadap lonjakan kasus virus corona di Korea Selatan.

Baca Juga: Susul Telkomsel, Indosat Turut Bagi-Bagi Kuota 30 GB Gratis untuk Belajar di Rumah Ditengah Pandemi Virus Corona 

Selain itu, sebanyak 96 laboratorium pemerintah dan pihak swasta dilibatkan untuk mendeteksi penyebaran kasus dan mendukung pelaksanaan perawatan pasien secara serentak. 96 laboratorium tersebut mampu melakukan tes secara masif setiap harinya.

Hingga 15 Maret 2020, jumlah sampel tes kasus virus corona telah mencapai 261.335 sampel, dengan rata-rata tes perhari sebanyak 18.000-20.000.

Dalam melakukan pemeriksaan, pemerintah menetapkan metode kogene biotec, seegene, solgent, dan PCL sebagai testing kit yang akan digunakan.

Metode kogene biotec hasil tes dapat diperoleh hanya dalam waktu 6 jam sementara metode seegene hanya membutuhkan waktu 3 jam.

Baca Juga: Setelah Lama Mengisolasi Diri, Dokter Muda dan Pasien Virus Corona Mendadak Viral saat Saksikan Proses Matahari Terbenam 

Sementara untuk keterlibatan masyarakat, Pemerintah Korea Selatan memberikan transparansi informasi dengan tetap melindungi privasi pasien untuk menghindari munculnya stigma negatif.

Informasi yang diberikan bukan hanya berupa jumlah kasus melainkan sebaran daerah, kota, hingga nasional diberikan secara terbuka.

Informasi tersebut juga bisa dengan mudah diakses oleh publik secara langsung dan terus diperbaharui sesuai dengan penambahan kasus baru, sembuh, dan meninggal dunia.

Di samping itu, Korea Centers for Diseases Control and Prevention terus memberikan edukasi publik melalui dengan menyebarluaskan keterangan pers secara berkala melalui stasiun televisi, sms slert dan website resmi pemerintah.

Baca Juga: Diklaim Dapat Redakan Kepanikan Warga, PIKOBAR Tidak Hanya Mampu Deteksi Virus Corona 

Pemerintah Korea Selatan tidak menerapkan lockdown melainkan menetapkan kebijakan special care zones di Kota Daegu, Cheongdo, dan Gyeongsan sehingga pihak militer dapat membantu menjaga check points di bandara, lokasi karantina, memproduksi masker, hingga penyemprotan disinfektan di fasilitas umum.***

Editor: M Bayu Pratama

Tags

Terkini

Terpopuler