8 Pejabat Tiongkok Ditangkap Karena Menyembunyikan Laporan Kebenaran Korban Tewas Akibat Banjir Bandang

23 Januari 2022, 12:43 WIB
Bendera Tiongkok. Sebanyak 8 pejabat Tiongkok ditangkap pihak berwenang setempat usai menyembunyikan kebenaran tentang korban banjir banjang tahun lalu. /Pixabay/SW1994

PR DEPOK - 8 pejabat daerah di Tiongkok telah ditangkap usai menyembunyikan laporan kebenaran korban tewas akibat banjir bandang pada tahun lalu.

Kabarnya para pejabat dengan sengaja menutupi atau tidak melaporkan 139 kematian akibat bencana banjir bandang yang menghantam Tiongkok tahun lalu.

Sebelumnya, badai hebat menerjang provinsi Henan antara 17- 23 Juli tahun lalu, yang menyebabkan meluapnya waduk dan runtuhnya tepi sungai hingga membuat banjir bandang.

Akibat banjir tersebut, sistem transportasi umum dan jalan-jalan besar di kota Zhengzhou tertutup banjir dengan sangat rata. Bahkan insiden tersebut sempat viral di media sosial.

Baca Juga: Jokowi Ralat Janjinya Soal Anggaran Proyek IKN Tak Pakai APBN, Yan Harahap Menyindir: 'Ingkar' Is My Hobby

Sempat adanya rekaman video yang mengkhawatirkan, telihat banyaknya orang-orang yang terjebak di dalam kereta. Akibat banjir telah menunjukkan ketinggian hampir sekepala penumpang.

Sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari The Guardian, sedikitnya ada 12 orang yang tewas di stasiun Zhengzhou akibat banjir bandang.

Lalu enam lainnya dilaporkan meninggal dunia saat terjebak di terowongan. Dimana lebih dari 100 mobil telah terendam.

Baca Juga: Hina Erdogan hingga Sebarkan Ujaran Kebencian, Jurnalis Televisi Terkenal di Turki Ditahan

Badan pemerintah tertinggi China, Dewan negara, mengatakan telah meninjau penyelidikan atas bencana tersebut.

Setelah itu mereka telah menetapkan 8 pejabat dan otoritas lokal provinsi sebagai pelaku karen telah lalai dalam menjalankan tugas.

Terutama saat insiden korban kereta bawah tanah dan terowongan yang seharusnya tidak terjadi. Jumlah korban tewas pun terus bertambah.

Baca Juga: Warga Usir Haikal Hassan dari Malang, Muannas Alaidin: Semoga Introspeksi Diri

Namun dalam sebuah pernyataan, pejabat kota telah dengan sengaja menghalangi dan menutupi laporan tersebut.

Seharusnya para pejabat membuka laporan setiap hari. Tetapi mereka malah menundanya bahkan menyembunyikan korban tewas dan korban hilang.

Laporan tersebut hanya memberikan angka kematian akhir resmi sebanyak 398 dan 95 persen korban terbanyak di wilayah Zhengzhou. dan setelah itu mereka tidak kembali memberikan rincian kasus terbaru.

Baca Juga: Kemenkes Konfirmasi 2 Orang Meninggal Terinfeksi Omicron, Satu Pasien Merupakan PPLN

Dalam konferensi pers terpisah, pejabat investigasi mengatakan kasus yang disembunyikan termasuk 75 di kota Zhengzhou, 49 di kabupaten, dan 15 di kota-kota lainnya.

Selain itu, kepala investigasi juga menambahkan adanya 23 orang yang tewas akibat tanah longsor dari banjir di Xingyang. dan lima orang tewas dalam ledakan yang disebabkan oleh banjir di pembangkit listrik Dengfeng.

Pihak pejabat tidak melaporkan secara jujur. Selain itu mereka juga menggunakan secara ilegal dana subsidi rekonstruksi pascabencana yang seharusnya diberikan kepada keluarga korban.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: The Guardian

Tags

Terkini

Terpopuler