Jangan Percaya Berita Hoaks soal Vaksin Covid-19, ini Penjelasan Ahli Kesehatan

25 Januari 2022, 13:20 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19- Berikut ini merupakan penjelasan dari ahli kesehatan soal banyaknya hoaks vaksin Covid-19, termasuk terkait keamanannya. /Pixabay/HakanGERMAN

PR DEPOK – Berita bohong atau hoaks soal keamanan vaksin Covid-19, hingga saat ini masih tersebar luas.

Namun, hoaks tentang keamanan vaksin Covid-19 yang disebut berisiko dan memberikan efek samping hingga kematian ini ditegaskan tidak benar.

Para ahli di seluruh dunia sepakat, vaksin Covid-19 memberikan manfaat jauh lebih besar dibandingkan dengan risiko yang ditimbulkan, meskipun tidak dibantah akan memberikan efek samping.

Ketua Bersama Komite Vaksin Perawatan Kesehatan dari Universitas Missouri, Amerika Serikat, Laura Morris menyebut, banyak berita hoaks yang sengaja disebar di media soal.

Baca Juga: Ini Komentar Teco Terkait Perubahan Jadwal Pertandingan Bali United

Parahnya lagi, tidak sedikit berita hoaks soal keamanan vaksin Covid-19 ini menyertakan kutipan sejumlah peneliti.

“Saya memiliki pasien yang mengatakan dengan lantang bahwa Anda lebih mungkin meninggal karena vaksin daripada karena Covid-19, jadi jelas ada banyak informasi palsu yang disengaja disebar,” kata Morris sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Healthline, Selasa 25 Januari 2022.

Menurut Morris, ia kerapa mengarahkan pasiennya untuk mencari sumber informasi terpercaya untuk meyakinkan bahwa vaksin itu aman.

Baca Juga: Jet Tempur F-35C Milik Amerika Serikat Terjatuh di Laut China Selatan, Tujuh Orang Terluka

“Faktanya, risiko kematian akibat Covid-19 secara eksponensial lebih tinggi,” terang Morris.

Menurut Morris, kasus kematian yang dikaitkan dengan reaksi merugikan dari vaksin Covid-19 sangat jarang terjadi.

Sebagian besar, berita hoaks soal vaksin didistribusikan di media sosial dan situs lain yang berasal dari sejumlah sumber.

Baca Juga: Cara Daftar Kartu Prakerja 2022 dan Ikuti Seleksi Gelombang 23, Dapatkan Total Manfaat hingga Rp3.55 Juta

Namun, banyak sumber-sumber informasi itu yang tidak kredibel dan secara terang-terangan salah.

Banyak juga sumber informasi palsu akan sering mengutip Sistem Pelaporan Kejadian Tidak Diinginkan Vaksin (VAERS).

VAERS sendiri didirikan oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC) dan Food and Drug Administration (FDA) pada tahun 1990.

Baca Juga: Pengamat Sebut Kasus Arteria Dahlan Tak Akan Pengaruhi Suara PDIP di Jawa Barat, Ini Alasannya

VAERS ini digunakan sebagai sistem peringatan dini untuk mendeteksi potensi masalah keamanan dengan vaksin.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Healthline

Tags

Terkini

Terpopuler