Kuburan Massal 48 Kerangka Jasad Wabah Black Death Ditemukan di Inggris

1 April 2020, 08:15 WIB
Para arkeolog dan ilmuwan menemukan apa yang mereka yakini sebagai situs pemakaman terbesar di luar London /mirror.co.uk

PIKIRAN RAKYAT - Kuburan massal 48 kerangka termasuk 27 anak-anak, dari era Black Death ratusan tahun lalu telah ditemukan dan digali di Lincolnshire.

Kerangka tersebut ditemukan di sebuah situs rumah sakit biara abad ke-14 di Biara Thornton.

Tempat ini juga diyakini sebagai tempat pemakaman orang-orang yang terkena wabah Black Death terbesar di luar London, Inggris.

Baca Juga: Rahmat Effendi Gunakan Isolasi Kemanusiaan untuk Perangi Virus Corona di Kota Bekasi

Pada tahun 2013 silam, sebuah tim arkeolog dan ilmuwan lainnya mengusung sebuah ide untuk dijadikan penelitian.

Selang 7 tahun akhirnya mereka menerbitkan apa yang mereka hasilkan dari ide penelitian tersebut.

Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Mirror Selasa, 31 Maret 2020 Dr Hugh Wilmott dari University of Sheffield, mengatakan bahwa situs tersebut dapat memberikan wawasan tentang dampak dari kematian hitam (Black Death) yang menjangkit kelompok kecil yang tidak siap menghadapi wabah itu.

Baca Juga: Akibat Virus Corona, Gajah di Thailand Hadapi Krisis

"Terlepas dari kenyataan, saat ini diperkirakan bahwa hingga setengah populasi Inggris tewas selama Black Death, banyak kuburan yang terkiat dengan peristiwa itu, namun sangat langka ditemukan. Tampaknya masyarakat setempat (dulu) membuang orang yang mereka cintai dengan cara dibiarkan saja," tutur Wilmott.

"Temuan pemakaman massal yang sebelumnya tidak diketahui dan sama sekali tak terduga akhrinya kami temukan di sudut pedesaan Lincolnshire. Kami menyoroti kesulitan nyata yang dihadapi oleh komunitas kecil yang tidak siap untuk menghadapi ancaman yang menghancurkan seperti itu," katanya.

Temuan kuburan massal ini juga menunjukkan bahwa masyarakat setempat telah kewalahan oleh wabah Black Death dan lebih memilih membiarkan orang yang meninggal dengan begitu saja.

Baca Juga: Seorang Perempuan Berstatus ODP Virus Corona yang Kabur dari Rumah Diamankan Petugas

Dr Wilmott juga menjelaskan sebuah artefak yang mereka temukan di Biara Thornton yakni sebuah, liontin kecil.

Itu adalah Salib Tau yang berhasil ditemukan di rumah sakit bekas itu.

"Liontin ini digunakan oleh beberapa orang sebagai obat untuk mengatasi kondisi yang disebut api St Antonius, yang dalam ilmu modern mungkin adalah berbagai kondisi (penyakit) kulit," ujarnya.

Baca Juga: PSBB Resmi Jadi Langkah Jokowi Cegah Penularan Virus Corona, Berikut Ini Penjelasannya

"Sebelum kami memulai penggaliannya, situs itu hanyalah ladang hijau biasa tempat domba digembalakan selama ratusan tahun, tetapi seperti banyak ladang di Inggris, segera setelah Anda mengambil rumput itu, lapisan sejarah dapat diungkapkan oleh arkeologi," ungkapnya.

Tim peneliti itu telah berhasil mengambil sampel gigi dari kerangka dan mengirimnya ke Universitas McMaster di Kanada untuk mengekstraksi DNA untuk studi lebih lanjut.

Hasil tes DNA itu mengungkapkan bahwa sampel itu mengandung keberadaan Yersinia pestis, bakteri zoonosis yang didokumentasikan telah mencapai Lincolnshire pada tahun 1349, musim semi.

Baca Juga: Rincian 6 Program Jokowi Hadapi Corona, dari Listrik Gratis hingga Keringanan Kredit

Sementara itu, Dr Diana Mahoney Swales dari University of Sheffield's Departement for Lifelong Learning yang memimpin studi tentang kerangka jasad-jasad itu mengatakan kerangka itu akan dimasukan kedalam lab terlebih dahulu, dan setelah itu pihaknya baru bisa mengungkapkan siapa orang-orang yang telah menjadi kerangka tersebut.

"Setelah kerangka itu kembali ke lab, kami mulai memastikan dan mengetahui siapa orang-orang ini sebenarnya," ucapnya.

"Kami melakukan ini dengan mengidentifikasi apakah mereka laki-laki atau perempuan, anak-anak atau orang dewasa. Kemudian kami mulai menyelidiki penyakit yang mungkin mereka alami, yakni seperti penyakit metabolik seperti rakhitis dan penyakit kudis yang merupakan penyakit degeneratif untuk kerangka," terang Dr Diana Mohaney Swales.

Baca Juga: DPR Usulkan PLN Beri Insentif ke Pelanggan Selama Tanggap Darurat

"Namun untuk penyakit seperti wabah, yang mematikan, kami harus menggunakan analisis DNA kuno untuk menyelidiki itu lebih lanjut." pungkasnya.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Mirror

Tags

Terkini

Terpopuler