PIKIRAN RAKYAT - Seorang polisi wanita menangis tersedu-sedu setelah seorang pemuda yang menentang aturan penguncian virus corona membuang kepala babi di kaca depan mobilnya.
Laura (24), yang bekerja untuk Kepolisian Transportasi Inggris, mengatakan dia merasa dilecehkan ketika dia menemukan bagian tubuh hewan tersebut, saat bersiap-siap pergi untuk shift pagi.
Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari situs The Sun, pada Jumat, 3 April 2020, menyebutkan bahwa Laura bergabung dengan kepolisian setempat saat berusia 18 tahun itu, akan meninggalkan rumahnya sekitar jam 5 pagi untuk bekerja melakukan patroli keamanan selama penguncian virus corona di Inggris.
Laura yang tinggal bersama orang tuanya di Hackbridge di Surrey, ketika melihat hal menjijikan itu kemudian berlari kembali ke rumah sambil menangis.
Baca Juga: Hasil Rapid Test Dinyatakan Positif , 65 Warga Masih Berstatus Suspect
Kepolisian Metropolitan Inggris, mengatakan bahwa pihaknya sedang menyelidiki pelaku insiden pembuangan kepala babi di atas mobil milik salah satu anggota kepolisiannya tersebut.
Setelah diselidiki, polisi berhasil meringkus seorang remaja berusia 19 tahun.
Ayah dari Laura, Paul Taylor berkata, "Dia hanya terisak-isak. Sebagai ayah, saya benar-benar geram. Tingginya (Laura) hanya 5 kaki, tidak ada apa-apa darinya, ini adalah pekerjaan yang selalu ingin dia lakukan sejak dia masih kecil," tutur Taylor.
"Apa yang telah dilakukan anak laki-laki itu, pulang ke rumahnya dan menaruhnya di mobil anak saya, dia merasa benar-benar dilecehkan. Ini sangat jahat. Dia tidak merasa aman sekarang di rumahnya sendiri," katanya.
"Orang-orang ini mungkin mengira ini lelucon, tetapi ini adalah rumahnya dan dia sedang tidak bertugas. Hal ini di luar perkiraannya," katanya.
Baca Juga: Betah di Rumah Lawan Corona, Buat Sabun Organik dari Bahan Sederhana
"Aku merasa mereka mengancam putriku," ucap Paul Taylor.
Paul juga mengatakan bahwa saat ini harusnya orang-orang yang tidak berkepentingan tidak perlu keluar rumah karena pemerintah telah memberlakukan penguncian.
"Dia (Laura) sekarang bingung, karena harus menggunakan mobil itu, namun merasa jijik dengan insiden tersebut. Dia hanya mengandalkan mobil itu untuk mulai bekerja. Dia sekarang mendapat teror semacam ini di saat dia akan melakukan tugas mulai," katanya.
"Aku kehabisan akal untuk hal ini. Terutama pada saat ini juga," katanya.
"Masyarakat perlu memahami bahwa itu adalah pekerjaan yang cukup buruk yang mereka lakukan ketika mereka berseragam, tetapi menjadi sasaran saat tidak bertugas, pada malam hari, di rumah Anda sendiri, itu hanya menjijikan," pungkasnya.***