Cegah Virus Corona, Arab Saudi Tutup Penuh Akses ke Makkah dan Madinah

3 April 2020, 20:48 WIB
SUASANA Masjidil Haram yang sepi di Mekah, Arab Saudi, Kamis 5 Maret 2020. Pemerintah arab saudi menangguhkan sementara pelaksanaan ibadah umrah terkait merebaknya wabah virus corona.* /ANTARA/

PIKIRAN RAKYAT - Dua kota suci di Arab Saudi yakni Makkah dan Madinah, telah memberlakukan jam malam 24 jam sejak Kamis, 2 April 2020 hingga pemberitahuan lebih lanjut berikutnya.

Negara berpenduduk lebih dari 30 juta jiwa itu sebelumnya telah mengambil langkah drastis untuk mengatasi virus corona.

Di antaranya menghentikan penerbangan internasional, menutup sebagian besar tempat-tempat umum, dan menangguhkan ibadah umrah sepanjang tahun ini.

Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi, Kolonel Talal al-Shalhoub mengatakan bahwa keputusan itu diambil untuk meningkatkan langkah pencegahan terhadap penyebaran virus corona.

Baca Juga: PSBB Belum Diterapkan, Wali Kota Depok Lebih Pilih Kampung Siaga Cegah Pandemi Corona 

Dikutip Pikiranrakyat-depok dari Arab News, jam malam juga telah berlaku di semua bagian Makkah dan Madinah kecuali untuk mereka yang bekerja di sektor swasta atau pemerintah yang sebelumnya dibebaskan dari kebijakan tersebut.

Bagi penduduk di Makkah dan Madinah hanya diizinkan untuk meninggalkan rumah mereka dalam keadaan darurat saja.

Penduduk masih diperbolehkan keluar rumah jika hendak membeli persediaan makanan dan perawatan kesehatan.

Aktivitas itu hanya boleh dilakukan di sekitar distrik dari pukul 6.00 sampai 15.00 waktu setempat.

Apabila terpaksa harus keluar dengan kendaraan roda empat, hanya diperbolehkan mengangkut satu orang penumpang dan sebisa mungkin membatasi kontak dengan manusia.

Baca Juga: Depok Krisis VTM, Pelaksanaan PCR bagi Puluhan Pasien Positif Covid-19 Terhambat 

Kendati demikian, di kedua kota ini masih ada beberapa yang diperbolehkan untuk beroperasi seperti apotek, supermarket, pom bensin, dan layanan perbankan. Khusus untuk semua kegiatan komersial harus ditutup sementara.

Al-Shalhoub juga mendorong penduduknya untuk menggunakan aplikasi daring untuk memesan makanan dan persediaan bahan makanan.

"Kementerian Dalam Negeri tidak akan menoleransi mereka yang tidak mematuhi peraturan jam malam dan menunjukkan pembangkangan secara terbuka di media sosial, siapa pun mereka," kata Al-Shalhoub.

Menurut laporan dari World Meters, jumlah kasus per tanggal 3 April 2020 di Arab Saudi mencapai 2.039 kasus dengan 25 kasus kematian dan 351 sembuh.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: ArabNews

Tags

Terkini

Terpopuler