Viral Teori Konspirasi Kaitkan Jaringan 5G dengan Virus Corona, Sejumlah Menara Dibakar

4 April 2020, 17:29 WIB
ILUSTRASI virus corona.* /PIXABAY/

PIKIRAN RAKYAT - Jaringan komunikasi 5G menjadi pusat perhatian kaum milenial. Inggris telah memiliki sejumlah menara 5G di berbagai wilayahnya. Namun, pro dan kontra muncul lantaran teknologi 5G justru diklaim sebagai penyebab kanker.

Beriringan dengan hal itu, Inggris juga tengah dihebohkan teori konspirasi antara teknologi 5G dengan virus corona yang menjadi pandemi di dunia.

Diluar dugaan, teori konsipirasi tak berdasar itu justru dipercaya segelintir orang.

Dilansir Pikiranrakyat-depok.com dari Mirror, Inggris melaporkan adanya oknum yang mengabaikan instruksi karantina di rumah dan membakar menara 5G di Birmingham.

Baca Juga: 4.400 Pemakaman dalam Sebulan di Jakarta, Anies Baswedan Curigai Kasus Corona Tak Tercatat

Perwakilan Departemen Kebudayaan Media dan Olahraga Inggris mengatakan bahwa tidak ada bukti konkret yang menghubungkan teknologi 5G dengan virus corona.

Kementerian itu mendapatkan laporan dari tim pemadam kebakaran bahwa mereka baru saja memadamkan api dari menara 5G, kementerian lantas membuat Unggahan di twitter terkait teori konspirasi yang beredar itu.

"Kami menyadari informasi tentang 5G yang tidak akurat dibagikan secara online. Sama sekali tidak ada bukti kredibel dari tautan berita antara 5G dan virus corona," ujarnya.

Guna meyakinkan masyarakat, kementerian bahkan membagikan tautan situs cek fakta agar mereka percaya bahwa teori konspirasi 5G dan virus corona hanyalah hoaks.

Baca Juga: Bikin Terharu, Anak 6 Tahun Bongkar Celengan untuk Bantu Pejuang Corona di Garis Depan

Awal pekan ini, teori konspirasi antara teknologi 5G dan virus corona beredar luas di media sosial. Sejumlah warga Inggris benar-benar percaya dengan teori konspirasi itu.

Sehingga, ketika satu menara 5G dibakar peristiwa itu dan dibagikan di media sosial Facebook, penduduk lain di wilayah yang berbeda akan ikut membakar menara 5G terdekat.

Teori konspirasi tidak berdasar itu meresahkan, khususnya bagi pemerintah sebab tidak berdasar dan membuat masyarakat keluar dari rumah.

Sekretaris Kebudayaan di kementerian itu, Oliver Dowden menyayangkan adanya hoaks di tengah pandemi virus corona, sebab hal itu justru membahayakan kesehatan bersama.

Baca Juga: Herd Immunity Adalah Kondisi yang Diduga Bisa Lawan Virus Corona, Simak Penjelasannya

"Kami bekerja dengan perusahaan media sosial dan saya akan mendesak mereka pekan ini untuk melakukan tindakan lebih lanjut, membendung penyebaran kebohongan dan desas-desus yang dapat menelan korban jiwa," katanya.

Laporan terbaru mengatakan bahwa Facebook telah menarik unggahan yang menyebarkan teori konspirasi 5G dan virus corona.

Sementara itu, salah seorang penduduk Birminghan mengaku tidak aneh dengan tindakan orang-orang yang membakar menara 5G.

"Banyak orang tidak menginginkan 5G di daerah itu, saya tidak terkejut ada orang yang membakarnya," kata dia.

"Saya tahu, orang-orang khawatir dengan implikasi kesehatan yang mungkin ditimbulkan oleh 5G, ada pembicaraan tentang hal itu, 5G menyebabkn kanker dan hal-hal seperti itu," tuturnya.

Di sisi lain, Mobile UK, perusahaan penyedia jaringan 5G di Inggris mengatakan bahwa oknum memanfaatkan pademi virus corona utuk menyebarkan rumor tentang keamanan teknologi 5G.

mereka menjelaskan, penelitian sinyal radio 5G telah dilakukan selama lebih dari 50 tahun, dan hasilnya mengarah pada penetapan standar paparan manusia sehingga teknologi 5G adalah teknologi yang aman dari semua risiko kesehatan manusia.***      

 

Editor: Yusuf Wijanarko

Sumber: Metro.co.uk

Tags

Terkini

Terpopuler